Dakwah Sipakainge
By: Abd.Rasyid Masri
Untuk apa kita hidup?. Kalaulah hidup hanya untuk cari makan, minum, kerja dan mengejar mimpi-mimpi besar lainnya. Sebab apa yang dicari terkadang tak kunjung dapat dan semakin misteri.
Sering kita mendengar nasehat, jodoh tak perlu dicari, kalau memang jodoh tidak akan kemana. Kata “takdir “jodoh sudah ditentukan dan tak mungkin tertukar. Begitu juga reski tidak akan tertukar demikian pula kematian hal yang sudah pasti, tinggal bergiliran pada saatnya datang juga.
Lalu apa yang kau cari?
Bisakah jodoh diatur kepastiannya, bisakah reski diatur kepastiannya dan bisakah kematian diatur kepastiannya?
Semua misterius problem.
Banyak manusia, berburuh reski , siang dan tak kenal malam, dan saat sakit pun masih tetap kerja untuk berburu rupiah.
Tidak punya banyak saldo tabungan, bukan karena habis untuk sedekah tapi penghasilannya tak tahu habis di mana.
Banyak yang berburu rupiah dengan bermacam bisnis yang dilakoni tapi hasilnya tak terlihat nyata. Jadi pejabat dari muda sampai tuapun biasa saja.
Banyak yang kita dengar seorang suami berkata” Saya sudah berpuluh tahun kerja dan kerja demi Isteri, anak dan keluarga, tapi faktanya tidak merasakan kehangatan dan kasih sayang sejati dari istri dan anak anaknya, apa yang salah?
Maka disaat seperti itu semua, kita perlu merenung, ternyata hakikat manusia ada pada roh, jiwa dan pikiran sebagai sumber hidup yang butuh kehadiran ilahi, dekat dengan khaliknya. Butuh kehadiran nilai berkah dalam nafas kehidupan keseharian yang mewarnai setiap kerja-kerja manusia. Sehingga yang kita cari sebenarnya adalah ridho ilahi dalam berkahnya sehingga bagaimana setiap jiwa, niat, pikiran, tindakan merasa selalu dlm pengawasan dan petunjuk ilahi.
Salam Bermartabat .