Kendari, -SultraDemoNews- Kebijakan PT. Pertamina (Persero) Region VII yang melarang mobil dinas dan mobil roda lebih dari 6 (enam) buah pengangkut hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan mengisi bahan bakar minyak solar bersubsidi di SPBU area Kota Kendari (Sultra) menuai protes dari sopir truk ekspedisi hingga membuat mereka geram dan merencanakan aksi tutup depot.
Salah satu SPBU yang menolak melayani pengisian bahan bakar adalah SPBU yang terletak di jalan Bypas Tapal Kuda. Ketika dikonfirmasi mengaku hanya menjalankan apa yang diperintahkan oleh pihak PT. Pertamina.
Akibat kebijakan tersebut, para supir kontainer merasa dirugikan. Pasalnya Jika mereka (supir,red) menerima muatan dan bahan bakarnya beli di jergen akan sangat merugikan mereka.
Sebut saja Muhamat Anwar MP, salah satu sopir truk ekspedisi yang ditemui Sultrademo.co mengungkapkan, jika benar adanya aturan dan larangan tersebut, maka kebijakan tersebut bersifat sepihak, memberatkan dan sangat merugikan pihaknya.
“Kami tidak tahu aturan ini, tiba-tiba kami dilarang isi solar di SPBU, saat pindah di SPBU lain, kami juga ditolak, jadi kami mau isi bahan bakar dimana, beri kami kejelasan, kami beroperasi belum tentu kami punya untung apalagi tidak beroperasi,” kesalnya.
Kebijakan yang berlaku dari Senin 16/10 kemarin, membuat para sopir truk khusunya Anwar dan kawannya harus mandek dan tidak beroperasi selama tiga hari.
“Jika tidak ada kejelasan dari pihak SPBU, maka kami akan melakukan aksi menutup pertamina,” kecamnya. (Rifin/Yushaq)
Editor : AK