Kendari, SultraDemoNews- Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia sebagai lembaga yang berada di bawah naungan PBB sedang menyelesaikan satu program pengembangan produk makanan sagu di Sultra yang meliputi wilayah Konawe, Konawe Selatan, dan Kota Kendari sebagai pusat bisnis, Jumat (8/12).
Sebagai National Consultant FAO Indonesia, Reyza Ramadan mengatakan, pembangunan pabrik pengolahan sagu diupayakan higienis dengan limbah yang dapat dimanfaatkan kembali, hingga pembentukan kelompok tani sagu yang siap berkompetisi di pasar nasional.
FAO menginisiasi program kelompok usaha tani sagu dengan anggota 25 orang dan akan difasilitasi langsung melalui training, dan pembahasan AD/RT. Bimbingan tersebut akan dikawal oleh pembina dari UHO, Dinas Pertahanan Pangan, Bapeda.
“Pengelolaan usaha tani sagu akan mengeluarkan merek produknya yaitu saguku dan dilaunching dengan produk awal gulden free dan vegan yaitu biskuat sagu dan chip sagu,” jelasnya
“Harapan ke depannya jangan berhenti tapi berkesinambungan, outputnya dapat meningkatkan pemanfaatan sagu jenis basa maupun tepung,” tutupnya
Laporan : Rifin