Kendari,(SultraDemoNews)- Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (K.P. SHK) menyelenggarakan Seminar dan Workshop dengan tema “Percepatan Perhutanan Sosial Menjawab Pengentasan Kemiskinan Masyarakat Pinggir Hutan di Sulawesi Tenggara (Sultra)” di Swiss-bel Hotel Kendari. (27/9).
Beberapa tujuan khusus dalam pelaksanaan Workshop itu, diantaranya
1. Adanya update perkembangan perluasan perhutanan sosial beserta strategi percepatannya.
2. Adanya strategi pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah Sultra
3. Adanya sinergi dan sinkronisasi wilayah perhutanan sosial melalui plot Peta Indikatif Areal Perhutanan Sosial (PIAPS) sebagai langkah dalam menambah menambah lokasi PIAPS, baik yang diusulkan maupun yang sedang proses pendampinan.
4. Adanya sinergi rencana usaha kelompok tani hutan dengan program prioritas pemerintah daerah.
Selain tujuan, capaian dalam kegiatan workshop kali itu yaitu adanya informasi mengenai strategi pemerintah dalam melakukan pengentasan kemiskinan masyarakat pinggir hutan di Sultra dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) berbasis masyarakat.
Kepada Sultrademo.co, Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial, Ir. Erna Rosdiana, M.Si. menjelaskan bahwa target luas perhutanan di tingkat nasional yaitu 120,7 Juta Ha, sementara itu, di Provinsi Sultra target capaiannya sebesar 220,440 Ha, dan sejauh ini yang terealisasi hanya 7,5%. Menurutnya, yang memperlambat terealisasinya perhutanan di Sultra ialah SDM yang kurang berpastisipasi dalam program tersebut.
“Sebenarnya, di Sultra ini SDA nya melimpah, hanya saja dari SDM nya masih belum terlalu paham mengenai perhutanan sosial ini,” katanya.
Lanjutnya, masyarakat Sultra harus membuka diri, belajar untuk saling memahami, saling berkomunikasi agar menjadi Interpreneur yang kreatif dan inovatif. Diketahui, di negara maju intrepreneurnya 20% sementara di negara Indonesia untuk 1% saja masih belum tercapai.
Laporan : Anggun Karsila