Kendari, (SultraDemoNews) – Herwin Hamid salah seorang guru SMPN 6 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan guru yang namanya sudah terdengar di kanca nasional, Kali ini, guru SMPN 6 Kendari itu kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang pendidikan. Dari jutaan guru di Indonesia herwin berhasil dinobatkan sebagai ikon guru berprestasi di negeri ini.
Prestasi tersebut diraihnya setelah mengikuti kegiatan Pemerintah pusat yang menyelenggarakan Festival Prestasi Indonesia melalui Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-Pancasila), di Jakarta Convention Center pada tanggal 21 dan 22 Agustus 2017.
Acara itu digelar untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-72 sekaligus memilih dan memberi penghargaan kepada 72 tokoh, salah satunya guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Saat dikonfirmasi, Herwin Hamid, M.Pd., menjelaskan, UKP – Pancasila memberikan penghargaan kepada putra-putri Indonesia terbaik sebagai bentuk apresiasi terhadap 72 ikon berprestasi tanah air yang telah memberikan kinerja positif kepada negara. Lanjut guru IPA SMPN 6 Kendari itu, ada begitu banyak tokoh-tokoh nasional yang terpilih menjadi 72 ikon prestasi tersebut. Selain dirinya, beberapa tokoh lain diantaranya, Putu Wijaya, Garin Nugroho, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Prof. Taruna Ikrar ( Nominator Inobel Kedokteran 2016). Prof. Khoirul Anwar ( Penemu dan Pemegang Paten Jaringan 4G ) dan lainnya.
“Saya terpilih dan menjadi satu-satunya guru pendidikan formal di Indonesia pada event ini. Bangga karena disejajarkan dengan tokoh-tokoh nasional lainnya, yang memiliki prestasi nasional serta internasional,” ucapnya dengan bangga.
Dia juga menegaskan, prestasi tersebut tudak hanya menjadi kembanggaan tetapi juga menjadi tantangan bagi dirinya. Salah satu tugasnya adalah mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam mengajar khususnya dalam pelajaran sains.
“Semoga kedepannya dengan bantuan Pemrov dan Pemkot Kendari saya bisa memviruskan kreatifitas kepada para pendidik-pendidik lainnya. Insya Allah saya bisa melanjutkan inovasi dan terus berkarya di dunia pendidikan. Selain saya di Sultra ada satu lagi penerima pengahragaan yaitu Brigadir Muhammad Saleh asal Bombana,” bebernya.
Dia menambahkan, selama menjadi guru sejak tahun 2006 dirinya telah memperoleh 14 kali juara dan penghargaan Nasional pada berbagai macam kompetisi dan penghargaan bidang pendidikan. Ditambah dua penghargaan internasional.
“Saya juga aktif berbagi pengetahuan di forum-forum internasional. Bahkan saya pernah berbagi pengetahun dan pengelaman di Singapore, Malaysia, Thailand hingga ke Belanda,” tambah Hamid.
Pada bulan april lalu, dia menjadi pembicara Internasional membahas STEM Education di Princess Maha Chakri Award Forum 2017- Bangkok. Sekaligus berbagi pengetahuan dan memberikan pelatihan kepada guru-guru Thailand. Kali itu, ketiga kalinya dia menjadi pembicara di Forum Internasional Pendidikan di Thailand.
“Hal inilah yang menjadi alasan saya terpilih menjadi salah satu dari 72 ikon prestasi Indonesia tahun ini,” pungkasnya.
Laporan : Estin Wulandari