Jelang Ramadhan, Ekonomi dan Inflasi Sultra Relatif Stabil

Kamis, 24 Mei 2017.

Kendari, (SultraDemoNews)- Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Kondisi ekonomi atau inflasi kebutuhan pokok masyarakat di Sultra tergolong relatif stabil, meski dibeberapa titik tertentu ditemukan kondisi harga pangan yang tidak stabil. Hal demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Sultra, Minot Purwahono, saat melakukan Konferensi Pers disalah satu hotel ternama di Kendari, Kamis (24/4/2017).

Bacaan Lainnya

Dijelaskannya, terkait kenaikan harga pangan dan kebutuhan lainnya di Sultra, Minot menilai masih relatif stabil, meski ada sebagian titik tertentu yang masih kurang stabil. Menurutnya, ekonomi Sultra ditahun 2017 akan mengalami peningkatan yang didorong oleh infestasi pemerintah, ekspor, pertambangan, dan juga perikanan.

Tercatat, pertumbuhan ekonomi Sultra menempati peringkat kedua se- Indonesia setelah Kalimantan. Sehingga pihaknya berharap pola Inflasi ditahun-tahun sebelumnya dapat setara ditahun 2017.

“Sementara ini inflasi di Sultra sampai dengan bulan April 2017 sebesar 0,63% atau secara tahunan sebesar 2,64%. Dan
memasuki triwulan 1 2017 kinerja perbankan Sultra mengalami perlambatan, tercermin dari penurunan aset dan penyaluran kredit bank umum,” paparnya.

Ditambahkannya, Aset bank umum di Sultra pada Maret 2017 sebesar Rp. 22,9 triliun, tumbuh sebesar 5,38% atau lebih rendah dari pertumbuhan pada tahun 2016 yang tercatat sebesar 13,09%. Hal yang sama juga terjadi pada penyaluran kredit pada Maret 2017 yang melambat dengan pencapaian 11,2 % dan out standing kredit berjumlah Rp 18,8 triliun. Sementara, Maret 2017 tercatat lebih besar dibanding akhir desember 2016 sebesar Rp 18,3 triliun.

Menyikapi hal tersebut, pihak BI Sultra akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah dan steakholder dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan upaya pengendalian inflasi daerah khususnya di Sultra.

“Koordinasi tersebut akan terus dilakukan melalui berbagai forum ekonomi, penelitian komoditi unggulan, pemberdayaan sektor riil dan juga melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah ( TPID) yang sudah terbentuk diseluruh kabupaten/kota di Provinsi Sultra, termasuk yang sudah terbentuk di tingkat provinsi,” tutupnya.

Reporter : Marentina Puri Pebri Astuti

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait