Kendari, (SultraDemoNews) – Kota Kendari saat ini tengah dihebohkan dengan penemuan obat-obatan terlarang, pasalnya baru-baru ini korbannya adalah anak usia dini, generasi masa depan bangsa.
Keprihatinan atas kejadian tersebut turut ditunjukkan oleh Ketua Forum Pasca Sarjana Sulawesi Tenggara (Sultra), Muh. Fajar Hasan, dikatakannya, secara kolosal perlu perihatin karena obat terlarang merupakan musuh semua umat, bangsa dan negara.
“Kita harus perihatin, dan lakukan pemberantasan untuk menghentikan sel- sel peredaran narkoba, bukankah upaya stakeholders selama ini sudah maksimal, lantas kenapa masih ada narkoba bahkan telah sampai di dapur – dapur rumah warga karena pengedar narkoba menyasar ibu-ibu,” ungkapnya.
Lanjutnya, ada hal-hal yang harus dilakukan secara masal, yakni dengan melakukan beberapa pendekatan yaitu,
1. Menjadikan RW/RT sebagai rujuk tombak pencegahan narkoba.
2. Diknas harus mengeluarkan kebijakan tes narkoba menjadi salah satu syarat naik kelas atau ujian siswa.
3. Secara reguler, Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan tes narkoba kepada pegawai negeri, bukan hanya ceremonial.
4. Orang tua wajib aktif memantau perkembangan anaknya.
5. Polri dan BNN melakukan sweeping kendaraan untuk memonitor peredaran narkoba khususnya transportasi antar Kab/kota, AKAP dan pelabuhan rakyat, Karena jalur itu merupakan poros peredaran narkoba.
Ditambahkannya, pencegahan harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari jatuhnya korban yang akan merusak generasi muda.
“Kita tidak boleh berdiam diri sebelum kita, keluarga dekat kita menjadi korban narkoba, kita harus berbuat lebih masif, dan menyelesaikan persoalan, Pemda harus lebih nyata mencegah peredaran narkoba dan memberi efek jera. Pengguna dan pengedar narkoba tidak wajib mendapatkan pelayanan pemerintahan. Stop narkoba, lindungi masa depan bangsa,” tutupnya.
Laporan : Estin Wulandari