Pinrang- (SulawesiNews)- Satu keluarga miskin di Pinrang (Sulsel) terpaksa harus tinggal di sebuah rumah yang nyaris roboh dan beralaskan tanah, tepatnya di Amassangan Timur Jalan Andi Sodding Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Keluarga tersebut adalah Basri (52) dan sang istri, Cia (50) , beserta kedua anak mereka Muh. Akbar (18) dan Reski (16).
Saat ditemui awak media, Cia menceritakan nasib dirinya bersama keluarganya, nasib keluarga yang hidup dalam keadaaan memprihatinkan ini membuat siapapun merasa iba. Pasalnya, mereka tak memiliki uang yang cukup untuk membenahi rumah dan mengurus anaknya.
Cia mengatakan kehidupan miskin yang dialaminya sudah berjalan selama 20 tahun. “Rumah ini milik saya pak, dan kami tinggal sudah 20 tahun lebih jika hujan turun air masuk dan merem tempat tidur kami,” ungkapnya.
Untuk membiayai keluarganya, Cia dan suaminya harus bekerja keras dan saling melengkapi kebutuhan sehari-hari, bahkan lanjut Cia, keluarganya terkadang sulit mendapatkan makanan dan harus berpuasa.
“Saya bekerja jika ada yang panggil sebagai tukang setrika baju, sementara suami saya kerja sebagai tukang ojek, maumi di apa pak kondisi kami begini kami terus berusaha,” curhatnya.
“Pemerintah pernah datang ke rumah kami mengambil data dan mengambil gambar rumah kami, tapi masih belum ada juga bantuan, saya berharap agar pemerintah memberikan bantuan kepada kami,” pintanya.
Sementara itu, Jamili Kepala Kelurahan Lalleng Bata, Kecamatan Paleteang Pinrang saat dikonfirmasi membenarkan adanya warganya yang hidup susah tersebut. Ia menjelaskan keluarga Cia akan diupayakan mendapatkan bantuan secepatnya.
“Kami selaku pemerintah setempat sudah memantau keluarga tersebut, tahun ini keluarga Cia diupayakan mendapatkan bantuan bedah rumah yang saat ini masih terus berjalan prosesnya,” tandasnya. (Nasri Aboe/JOIN).