Konsel, (SultraDemoNews) – Selama kurun waktu dua tahun terakhir, sejak Surunuddin dan Arsalim menahkodai Konsel, Pengelolaan Beasiswa untuk pelajar asal konsel dinilai belum transparan dan terkesan disembunyikan.
Hal itu ditandai dengan tertutupnya akses informasi dana dimaksud dan tidak pernah terpublish. Anehnya, nanti belakangan diketahui alokasi dana tersebut sudah tersalurkan.
Demikian diungkapkan Ketua Aliansi Mahasiswa Pemerharti Kabupaten Konsel (AMPK) Mansyarudin sesaat setelah melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Konsel, Senin (4/12) siang.
Dijelaskannya, terkhusus tahun 2017, sebanyak 13 pelajar diketahui telah mendapat bantuan tersebut. Hal itu, lanjut Mansa turut diakui Asisten Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Agusalim.
“Aneh sekali, beasiswa tidak transparan di Konsel, tidak pernah dilakukan secara terbuka dan adil, tiba-tiba ada penerima tidak ada informasi, saya yakin yang mendapat itu hanya keluarga pemangku kebijakan di Konsel,” bebernya kepada SultraDemo.co
Sementara itu, Ir. Agusalim mengaku mungkin ada oknum-oknum di Pemerintahan Konsel yang tidak mengerti dan memahami tugasnya dalam mengelola bantuan pendidikan tersebut.
“Kalau Pemda Konsel tidak mungkin, tapi mungkin ada oknum yang tidak mengetahui tufoksinya,” jawabnya singkat.
Pantauan SultraDemo.co, massa aksi yang berjumlah puluhan orang nampak dipimpong. Asisten Bupati yang tidak komitmen dengan jawabannya. Bahkan saat ditanya kenapa akses informasi beasiswa hanya didapatkan 13 orang, sementara ada ribuan mahasiswa Konsel yang saat ini melanjutkan pendidikan di dalam dan luar kota, pihaknya justru tidak mampu menjawab. Dan mengarahkan massa aksi menanyakan ke dinas terkait.
Sementara itu, Kasubag Keuangan Dinas Pendidikan Konsel, Samrudin mengaku menemui massa aksi karena diutus oleh atasannya (Kadis). Namun soal pertanyaan seperti dimaksud, pihaknya tidak mengetahui.
Senada dengan Samruddin, Kabid Pemberdayaan SDM dan Bantuan Masyarakat, Hj Hasbuna juga mengungkapkan hal serupa, jika kedatangannya di forum hari itu hanya mengikuti perintah pimpinan.
“Kalau itu kami tidak bisa menjawabnya, karna kita ini hanya diutus pimpinan, mungkin perencanaan yang tahu, dan adapun tuntutan adik-adik kita tunggu kebijakan pimpinan,”katanya.
Utuk diketahui, saat AMPK melakukan aksi unjuk rasa, tak ada satupun anggota DPRD di Kantor, demikian juga Bupati dan Wakil Bupati, serta Sekda Konsel yang juga menjabat sebagai Plt Dinas Pendidikan. Menurut keterangan Agusalim, ke empat pejabat tersebut sedang melaksanakan rapat pembahasan di hotel Wonua Monapa (WM). Namun saat dipastikan AMPK, tak ada satupun kegiatan rapat di WM. (AK)