Kendari, SultraDemoNews- Keluarnya SK DPP Partai Gerindra model B1 KWK untuk Paslon Asrun-Hugua akhirnya menjawab tanda tanya yang selama ini diklaim telah dan akan diperoleh Masihu Kamaluddin.
Bila sebelumnya Umar Bonte mengkritisi pernyataan Prof Masihu Kamaluddin yang mencoba menyentuh dinamika politik di Sultra dengan pandangan yang dinilai cukup menggiring opini tidak sehat, kali Ini, Umar Bonte demikian mengapresiasi sikap yang diambil oleh Masihu Kamaluddin.
Dalam artian, kata umar Bonte, Prof Masihu telah mengajarkan satu etika politik yang demikian layak dicerna dan dicontohi oleh para pelaku politik.
Menurut Anggota Dewan Kendari ini, Upaya Prof Masihu mencari pintu partai merupakan wujud dari sikap kebebasan demokrasi, yang menarik, lanjut Ketua Pertina Sultra, tidak semua petarung menghargai proses dan dinamika demokrasi.
Beda halnya dengan Prof Masihu selaku bakal cagub Sultra, tambah Umar Bonte, pasca mendengar kabar kepastian Gerindra mendukung Asrun-Hugua seketika itu langsung legowo dan menyampaikan batal maju serta mempersilahkan beberapa Paslon yang mendapat kendaraan politik berebut kursi secara sehat dan bersih.
“Saya rasa ini adalah sikap seorang Prof yang layak dipelajari dan diteladan oleh siapapun yang merasa sebagai pelaku politik. Tidak semua orang memiliki pola dan sikap tersebut,” sanjungnya.
Umar Bonte berharap, Prof Masihu tetap ikut mengawal jalannya proses demokrasi, serta mengarahkan pendukung dan simpatisannya untuk tetap telibat dalam menentukan pemimpin masa depan Sultra.
“Saya meyakini bahwa pak Prof itu memiliki pendukung dan simpatisan yang tak sedikit, sehingga besar harapan kita semuanya tetap turut mengawal dan menentukan pemimpin masa depan Sultra,” tandas Ketua KNPI Sultra. Minggu (7/1).