Senin, 8 Mei 2017
Kendari, (SultraDemoNews)- Universitas Halu Oleo (UHO) diwacanakan akan dijadikan sebagai pusat kompetensi pengembangan industri. Hal tersebut diungkapkan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan dalam Seminat Nasional yang diselenggarakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (8/5/2017).
Menurutnya, semakin berkembangnya pabrik-pabrik dalam pengelolaan industri, maka harus didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM), agar Indonesia tidak terus-menerus mengalami ketergantungan dengan Tenaga Kerja Asing (TKA).
“Pengelolaan dan pemurnian dalam industri itu sifatnya temporer, kita tidak memikiki keahlian maupun pengalaman dalam membangun industri itu, tidak heran jika kita masih berharap pada TKA,” katanya.
Ia juga menyadari bahwa untuk menyediakan SDM sendiri pasti dibutukan waktu yang tidak lama, namun jika tidak memulai maka akan terus menggunakan TKA. Dalam kesempatan itu pula ia menegaskan bahwa TKA yang selama ini didatangkan ke Indonesia hanya melakukan kerja sesuai dengan bidangnya yang tidak dimiliki oleh orang lokal.Saat pembangunan tahap awal pada pabrik, TKA masih dibutuhkan karena harus memiliki keahlian tersendiri agar mesin yang dipasang tersebut bisa beroperasi.
“Kita saat ini bicara untuk Sultra, jadi kita bisa kerja sama dengan sekolah atau SMK dan perguruan tinggi, perguruan tinggi di Sultra tentu saja UHO, kita bisa awali dengan melakukan kajian bersama, melalui kajian itu akan kelihatan berapa persen dan kapan serta kompetensi apa saja yang dibutuhkan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor, Prof Hilaluddin Hanafi menyambut baik apa yang menjadi keinginan dari Dirjen ILMATE hari itu. Ia menuturkan bahwa pihaknya telah lama menantikan kesempatan itu.
“Sudah lama kami menginginkan hal ini, apalagi sudah ada program studi kebumian yang merupakan program baru di universitas kami, jadi memang sangat cocok jika mengajak kami kerja sama,” ujarnya.
Ia pun berharap agar apa yang disampaikan dirjen hari itu bisa segera terealisasi dengan cepat, sehingga SDM baru bisa langsung digunakan tanpa harus menggunakan TKA lagi.
Reporter : Sha