Kendari, Sultrademo.co — Peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2025 dirayakan meriah melalui kegiatan Pentas Kolaborasi dan Apresiasi Karya yang digelar di Aula Teporombua Balai Kota Kendari, Rabu, (19/11/2025).
Acara tersebut menghadirkan berbagai unsur pemerintah, lembaga, dan organisasi masyarakat, termasuk Wakil Bupati Konawe, Asisten I Pemerintah Kota, perwakilan Kementerian Sosial, pimpinan BPR Konawe, perwakilan OJK, serta pengurus Yayasan Disabilitas.
Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Sulawesi Tenggara, Yusniar Asrina, dalam sambutannya menyampaikan bahwa di balik keterbatasan, para penyandang disabilitas memiliki impian, potensi, serta kontribusi besar bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan ruang apresiasi terhadap semangat, kreativitas, dan karya para penyandang disabilitas.
“Kegiatan ini menjadi bentuk penghargaan kami terhadap semangat perjuangan hidup dan kreativitas saudara-saudara kita. Dengan kolaborasi pemerintah, organisasi, keluarga, dan individu, kita dapat mewujudkan peningkatan aksesibilitas serta fasilitas publik yang lebih ramah disabilitas,” ujar Yusniar. (Rabu, 19/11/25).
Ia menambahkan bahwa dukungan berbagai pihak diharapkan menjadi titik awal terbukanya kesempatan lebih luas bagi penyandang disabilitas di masa depan.
Di tempat yang sama, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Setda Sultra), Nur Saleh mengatakan bahwa Hari Disabilitas Sedunia mengingatkan kita tentang pentingnya inklusivitas dan pengakuan terhadap hak-hak penyandang disabilitas.
Mewakili Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dirinya berkomitmen memperkuat perlindungan, kesempatan kerja, serta akses terhadap fasilitas yang layak. Ia menegaskan bahwa setiap keahlian penyandang disabilitas harus mendapatkan penghargaan dan kesempatan yang adil dalam dunia kerja dan kewirausahaan.
” Kolaborasi lintas sektor, menjadi kunci membuka ruang yang lebih besar bagi keberlanjutan masa depan para penyandang disabilitas, ” ujarnya.
Menurutnya, pentas kolaborasi ini menjadi momentum bagi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk memperkuat kepedulian serta memastikan terpenuhinya hak-hak penyandang disabilitas di Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi gerakan bersama dalam mewujudkan lingkungan yang lebih ramah, inklusif, dan mendukung kemandirian penyandang disabilitas.Acara ditutup dengan penyerahan bantuan kepada penyandang disabilitas.







