Konawe Utara, Sultrademo.co – Bertepatan dengan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginisiasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di 33 provinsi. Langkah ini sebagai tanggapan atas temuan kasus polio di beberapa daerah di Indonesia.
Di Kabupaten Konawe Utara, Pencanangan PIN Polio dipusatkan di Aula Desa Andowia, Kecamatan Andowia, pada Selasa, (23/7/2024). Acara ini menandai dimulainya pelaksanaan PIN Polio serentak yang akan berlangsung dalam dua tahap: tahap pertama dari 23 hingga 29 Juli 2024, dan tahap kedua dari 6 hingga 12 Agustus 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Konawe Utara, Nurjannah Efendi, menjelaskan polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus poliomielitis. Virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik, dan mengakibatkan kelumpuhan otot, baik sementara maupun permanen.
“Di Konawe Utara, sasaran pemberian vaksin polio adalah sebanyak 12.336 anak, termasuk bayi, balita, dan anak-anak. Vaksinasi ini bertujuan mencegah penularan polio dan menghindari kelumpuhan layu di wilayah kita,” kata Nurjannah Efendi kepada awak media.
Lebih lanjut, Nurjannah menjelaskan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan PIN Polio di 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, pemerintah pusat telah mendistribusikan vaksin ke pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara.
“Kami menargetkan capaian vaksinasi sebesar 95 persen, namun di Konawe Utara, kami berupaya mencapai lebih dari target tersebut,” ujarnya.
Nurjannah juga menekankan pentingnya keseriusan seluruh kepala puskesmas dalam menyukseskan kegiatan nasional ini. Ia meminta kerjasama dari pihak Polri, TNI, dan seluruh masyarakat Konawe Utara.
“Saya menekankan kepada seluruh kepala puskesmas untuk mencapai target 95 persen. Jika tidak, kepala puskesmas harus siap mundur. Namun, jika persentase di atas 98 persen, kami akan mengusulkan pemberian mobil operasional yang akan diserahkan pada bulan Agustus mendatang,” tegasnya.
Untuk mencapai target ini, Nurjannah mengharapkan puskesmas, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan lembaga terkait lainnya di Konawe Utara untuk menerapkan komunikasi, koordinasi, dan komitmen yang baik.
Dengan pelaksanaan PIN Polio ini, diharapkan tidak ada lagi anak-anak di Konawe Utara yang terdampak penyakit polio. “Kami berkomitmen untuk melindungi anak-anak kita dari ancaman polio dan memastikan mereka dapat tumbuh sehat dan kuat,” pungkas Nurjannah Efendi.