Kendari, Sultrademo.co – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Ridwansyah Taridala membuka secara resmi konsultasi publik 1 penyusunan dokumen Rencana Detail Rata Ruang (RDTR) kawasan strategis terminal Baruga – Puuwatu di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin (20/11/2023).
Kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut Focus Grup Discussion (FGD) 1 RDTR Kawasan Strategis Kota Kendari pada awal November lalu, dimana menghasilkan penyepakatan delienasi kawasan yang akan menjadi rencana dalam penyusunan RDTR kawasan strategis terminal Baruga – Puuwatu.
Konsultasi Publik I Penyusunan RDTR kawasan strategis terminal Baruga – Puuwatu Kota Kendari ini, bertujuan untuk menjaring aspirasi pemangku kepentingan maupun masyarakat pada tahap awal, terkait isu pembangunan berkelanjutan yang akan diterapkan di kawasan wilayah perencanaan RDTR kawasan strategis ini.
Ridwansyah Taridala mengatakan, penyusunan dokumen RDTR ini untuk membuat pedoman operasional pemanfaatan ruang yang berguna untuk pelaksanaan pembangunan dalam rangka perwujudan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari ini, meminta kepada seluruh peserta konsultasi publik 1 agar dapat berperan aktif dalam mengikuti konsultasi publik ini, sehingga kegiatan tersebut akan menghasilkan rekomendasi menyangkut program kegiatan berkelanjutan yang akan direncanakan.
“Bapak/ibu hadir mewakili sekian banyak orang di wilayah sehingga bapak/ibu mesti fokus dalam pemanfaatan ruang, terlebih kita tengah berbicara mengenai RDTR, sehingga kita harus bisa memberikan informasi-informasi praktis dan penting yang dibutuhkan oleh tim penyusun. Bisa jadi bapak/ibu lurah lebih paham tentang kondisi faktual di lapangan, termasuk aspirasi masyarakat di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Laporan : Hani
Editor : UL
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
