Siska Karina Imran Pelajari Strategi PPP Indonesia–Singapura untuk Percepat Pembangunan Kota dengan ‘Konsep SDGs’

Singapura, Sultrademo.co Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM, kembali menunjukkan kepemimpinannya yang visioner dengan mengikuti sesi pembelajaran bertema “Public Private Partnerships: Insights on Governance and Sustainability with Applications in Indonesia and Singapore” dalam rangkaian Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) pada Sabtu, (15/11/2025).

Sesi ini memberikan wawasan strategis mengenai bagaimana kemitraan pemerintah dan swasta (Public Private Partnerships/PPP atau KPBU) dapat menjadi instrumen penting untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan kualitas layanan publik, sekaligus memastikan keberlanjutan lingkungan dan tata kelola.

Bacaan Lainnya

Menurut Siska, pendekatan PPP semakin relevan untuk menjawab kebutuhan zaman, terutama ketika kota-kota seperti Kendari menghadapi tuntutan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan publik, dan agenda pembangunan berkelanjutan.

Selama sesi, peserta KPPD mempelajari bahwa PPP tidak hanya berfungsi sebagai alternatif pendanaan, tetapi sebagai mekanisme tata kelola yang menghadirkan inovasi, efisiensi biaya, dan pembagian risiko yang proporsional antara pemerintah dan sektor swasta.

Siska secara aktif mencatat bahwa KPBU di Indonesia terus berkembang, terutama setelah adanya penguatan project development facility oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan. Ia juga mencermati peluang kolaborasi yang semakin terbuka bagi pemerintah daerah, terutama dalam sektor persampahan, fasilitas kota, dan layanan lingkungan.

 

Sesi tersebut menekankan beberapa hal penting yang menurut Siska relevan untuk pembangunan Kendari yakni; pertama, perkembangan KPBU di Indonesia. Kedua, kesiapan proyek semakin kuat berkat dukungan perencanaan dari kementerian teknis.

Ketiga, pemerintah daerah kini memiliki ruang lebih besar untuk membangun layanan publik berbasis PPP. Keempat, tantangan masih ada, seperti kapasitas kelembagaan daerah, regulasi teknis, dan integrasi prinsip keberlanjutan.

Siska menilai bahwa pengalaman Indonesia menunjukkan satu hal penting yakni keberlanjutan harus tertanam sejak tahap perencanaan, bukan hanya menjadi pelengkap di akhir proyek.

Singapura dipaparkan sebagai model praktik PPP yang efektif karena didukung tata kelola yang konsisten dan disiplin. Beberapa poin yang dikagumi Siska antara lain:

1. Perencanaan jangka panjang yang memastikan proyek benar-benar siap ditawarkan ke swasta.

2. Evaluasi kinerja yang transparan dan terukur demi menjaga kualitas layanan publik.

3. Integrasi keberlanjutan dan teknologi rendah karbon, sejalan dengan konsep kota pintar.

4. Pendekatan whole-of-government yang menghilangkan tumpang tindih kebijakan dan memperkuat koordinasi lintas sektor.

Menurut peserta KPPD, termasuk Siska, model Singapura dapat menjadi rujukan bagi pemerintah daerah yang ingin memperkuat tata kelola PPP, terutama dalam pengelolaan lingkungan, transportasi, dan digitalisasi layanan publik.

Dalam sesi tersebut, Wali Kota Kendari mengidentifikasi beberapa peluang strategis yang dapat dikembangkan di daerah, yaitu:

1. Mendorong KPBU untuk pengelolaan sampah, fasilitas publik, revitalisasi ruang kota, dan pengembangan smart city.

2. Mematangkan proyek dari awal, mencakup studi kelayakan, pemetaan risiko, dan desain teknis.

3. Memperkuat kapasitas ASN dalam penyiapan, negosiasi, dan pengawasan proyek PPP.

4. Mengintegrasikan konsep circular economy, smart city, dan ketahanan sosial ekonomi ke dalam desain infrastruktur.

Siska menegaskan bahwa pendekatan PPP sangat sejalan dengan visi Kendari sebagai kota yang bersih, inovatif, serta berorientasi keberlanjutan.

“Pembelajaran dari KPPD ini sangat relevan dengan arah pembangunan Kota Kendari yang menekankan tata kelola yang bersih, inovatif, dan berbasis keberlanjutan,” ujar Wali Kota Siska.

Kehadiran Siska di sesi PPP ini kembali menegaskan reputasinya sebagai pemimpin daerah yang proaktif, adaptif, dan selalu mencari formulasi terbaik untuk mempercepat pembangunan kota.

Ia dipandang sebagai sosok yang tidak hanya memahami isu global, tetapi juga mampu menerjemahkannya menjadi strategi konkret untuk Kendari.

Kombinasi antara wawasan internasional dan pemahaman lokal menjadikan Siska salah satu kepala daerah perempuan yang paling progresif saat ini, terutama dalam mendorong kolaborasi pemerintah dan swasta untuk pembangunan kota yang lebih maju dan berkelanjutan.

Laporan: Muhammad Sulhijah

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait