Konawe, Sultrademo.co – Bupati Konawe, Yusran Akbar, tancap gas mempersiapkan Kota Unaaha untuk penilaian Adipura 2025. Ia menegaskan bahwa upaya meraih penghargaan lingkungan bergengsi itu bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan ujian penting yang menentukan reputasi daerah di tingkat nasional.
Sejak Juli 2025, Yusran telah memetakan sejumlah titik kritis yang menjadi fokus penilaian. Lokasi itu mencakup kawasan permukiman seperti Jl. A. Yani (Kelurahan Arombu), Jl. Simin (Kelurahan Tumpas), Jl. Tohamba (Kelurahan Asinua), Desa Ahuhu, hingga area pertokoan di Jl. Sultan Hasanuddin. Fasilitas publik seperti RSUD Konawe, UPTD Pasar Asinua, dan sejumlah titik wisata termasuk Pantai Toronipa juga masuk dalam daftar pemantauan.
“Ini bukan lagi soal gotong royong biasa, tapi operasi penyelamatan reputasi daerah,” ujar Yusran, Minggu (16/11/2025).
Yusran menegaskan bahwa strategi yang diterapkan Pemkab Konawe bukan hanya mengandalkan gotong royong. Pemerintah menyiapkan alokasi anggaran minimal 3 persen dari APBD untuk mendukung pengelolaan sampah, termasuk penyediaan fasilitas modern dan implementasi Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS).
Ia juga memberi peringatan keras kepada pihak-pihak yang masih membuang sampah sembarangan. Menurutnya, Kota Unaaha tidak boleh kembali dicap sebagai “kota kotor”.
“Setiap warga, pedagang, dan pejabat punya tanggung jawab di titik-titik pantau ini. Ini misi bersama,” tegas Yusran.
Target Adipura 2025 memiliki standar yang tinggi. Sistem pengelolaan sampah harus memperoleh nilai minimal 73 untuk kategori Adipura dan 75 untuk Adipura Kencana. Selain itu, cakupan layanan pengangkutan sampah di wilayah perkotaan harus melampaui 75 persen.
Untuk itu, seluruh perangkat daerah, kecamatan, kelurahan, hingga komunitas masyarakat diminta fokus mengawal 64 titik pantau yang telah dipetakan.
Rincian Zona Titik Pantau Adipura Konawe 2025
1. Zona Permukiman & Pasang Surat (10 Lokasi)
Meliputi Kelurahan Arombu, Tumpas, Asinua, Desa Ahuhu, dan Bajo Indah. Jalan utama seperti Jl. A. Yani dan Jl. Simin menjadi indikator utama kebersihan sehari-hari.
2. Zona Pertokoan & Jalan Raya (13 Lokasi)
Fokus pada pertokoan Jl. Sultan Hasanuddin, Jl. Jendral Sudirman, serta jalan raya seperti Jl. Sapati dan Jl. Diponegoro yang menjadi wajah kota bagi tim penilai.
3. Zona Fasilitas Publik Kritis (24 Lokasi)
UPTD Pasar Asinua dan Wawotobi, RSUD Konawe, puskesmas, hingga 11 sekolah dari tingkat SD sampai SMA masuk dalam pengawasan khusus.
4. Zona Lingkungan & Wisata (17 Lokasi)
Termasuk Kanal Tuoy, Sungai Konawe eha, Taman Permata, Hutan Kota, serta enam pantai wisata seperti Pantai Cikal dan Toronipa.
Upaya masif ini diharapkan dapat mengubah wajah Unaaha sekaligus memperkuat komitmen masyarakat dalam menjaga kebersihan. Jika seluruh elemen berjalan seirama, Yusran optimistis Adipura 2025 bukan sekadar target ambisius, tetapi prestasi yang dapat diraih.
Laporan: Jumardin







