GP Ansor Sultra Dukung Polda Tindak Tegas Akun Provokator SARA di Media Sosial

PW GP Ansor Sultra saat menggelar konferensi pers di Graha GP Ansor Sultra.

Kendari, Sultrademo.co – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan dukungan penuh kepada Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara dalam menangani akun-akun media sosial yang menyebarkan provokasi berbasis SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

Langkah ini dinilai penting untuk menjaga kerukunan dan stabilitas keamanan masyarakat pascapemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024.

Bacaan Lainnya

Ketua PW GP Ansor Sulawesi Tenggara, Saninuh Kasim, SH, MH menyampaikan apresiasi atas kinerja Polri yang berhasil menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama pelaksanaan pilkada.

Menurutnya, langkah proaktif Polri perlu dilanjutkan dengan mengintensifkan patroli dunia maya (cyber patrol) untuk mengungkap dan menindak akun-akun yang berpotensi memecah belah masyarakat.

“Kami mendukung penuh Polda Sulawesi Tenggara untuk mengusut tuntas akun-akun media sosial yang menyebarkan konten provokatif berbasis SARA. Hal ini penting agar kerukunan yang selama ini terjalin dengan baik tetap terjaga,” ujar Saninuh Kasim saat menggelar Konferensi Pers di Graha PW Ansor Sultra, Selasa (3/12/2024).

Lebih lanjut, ia juga mengajak seluruh kader dan generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) di Sulawesi Tenggara untuk turut berperan aktif dalam memantau aktivitas mencurigakan di media sosial.

Kader diminta mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh konten negatif yang hanya merugikan diri sendiri serta mengancam persatuan.

“Mari bersama-sama menjadi benteng bagi masyarakat. Jika ada akun yang mencurigakan, laporkan kepada pihak berwenang agar bisa segera ditindaklanjuti,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Sekretaris PW GP Ansor Sultra menegaskan pentingnya meningkatkan patroli siber. Sebab hal itu dinilai sangat strategis dalam mengidentifikasi akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian dan informasi hoaks yang memicu konflik di tengah masyarakat.

“Patroli siber yang lebih intensif diharapkan mampu mendeteksi sekaligus memutus penyebaran konten-konten provokatif sebelum dampaknya meluas,” ungkapnya.

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Penulis: Muhammad Sulhijah
Editor: Redaksi

Pos terkait