Kendari, Sultrademo.co — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terus memperkuat sinergi dengan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menjalin silaturahmi dengan Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Tenggara (Sultra) guna mempererat kerja sama dalam menangkal potensi ancaman terorisme.
Kunjungan tersebut berlangsung pada Kamis (30/1/2025) di Graha Ansor Sultra, Kendari, sebagai bagian dari upaya menjaga indeks risiko potensi terorisme agar terus tetap rendah. Saat ini, Sulawesi Tenggara tergolong sebagai daerah dengan tingkat ancaman teror yang sangat minim.
Meski demikian, Densus 88 menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor agar situasi ini tetap kondusif dan mendukung iklim investasi yang berkelanjutan.
Perwakilan Densus 88 Antiteror menyampaikan bahwa meskipun ancaman teror di Sulawesi Tenggara relatif rendah, upaya pencegahan tetap harus dilakukan secara maksimal.
Salah satu tantangan utama ke depan adalah menangkal infiltrasi ideologi yang bertentangan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan. Namun, tugas ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kami membutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat, termasuk GP Ansor, dalam membangun daya tangkal terhadap ancaman ideologi radikal,” ujar perwakilan Densus 88.
Ketua PW GP Ansor Sultra Sainun Kasim, SH, MH menyambut baik silaturahmi tersebut dan menegaskan komitmen Ansor dalam menjaga keutuhan NKRI. Dengan jaringan kader yang tersebar di 17 kabupaten/kota, Ansor siap bersinergi dalam program-program yang bertujuan menjaga stabilitas nasional.
“Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, GP Ansor memiliki tanggung jawab untuk merawat kebangsaan dan memperkuat benteng ideologi. Keamanan dan keutuhan negara adalah bagian dari konsensus dasar yang tertanam kuat dalam diri setiap kader Ansor dan Banser,” ujarnya.
Densus 88 dan GP Ansor bersepakat untuk terus memperkuat kerja sama strategis dalam upaya pencegahan terorisme, termasuk melalui edukasi kebangsaan dan penguatan moderasi beragama di kalangan pemuda.
Dengan sinergi yang erat, diharapkan Sulawesi Tenggara tetap menjadi wilayah yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat.