Pemprov Sultra dan Kemenag Luncurkan Program Go Green serta Deklarasi Madrasah Aman

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sultra resmi meluncurkan Program Go Green Kemenag Sultra Action. Foto: Ist.

Konawe Selatan, Sultrademo.co – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sultra meluncurkan Program Go Green Kemenag Sultra Action serta Deklarasi Madrasah dan Pondok Pesantren yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan. Program ini diresmikan dalam acara yang digelar di MTsN 1 Konawe Selatan, Sabtu (15/2/2025).

Peluncuran program ditandai dengan penekanan tombol digital oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Asrun Lio, yang mewakili Penjabat Gubernur Sultra, serta Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Muhamad Saleh.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Rektor dan Direktur Pascasarjana IAIN Kendari, Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unusra), serta perwakilan organisasi keagamaan dan institusi lainnya. Selain itu, para kepala madrasah dan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Sultra turut berpartisipasi secara daring dan luring.

Muhamad Saleh menegaskan bahwa perubahan iklim dan degradasi lingkungan kian nyata, sehingga diperlukan aksi konkret untuk menjaga kelestarian alam.

“Go Green Kemenag Sultra Action bukan sekadar seremonial, tetapi harus menjadi gerakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menanam pohon dan mengelola lingkungan dengan baik, kita memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Program ini sejalan dengan ASTA CITA yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto serta visi besar Kementerian Agama dalam memperkuat kerukunan dan keberlanjutan lingkungan.

Sebagai bentuk implementasi, dilakukan aksi penanaman pohon serentak di seluruh madrasah, KUA, dan kantor Kemenag kabupaten/kota se-Sultra dengan total 22.463 pohon.

Selain isu lingkungan, Saleh menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan. Menurutnya, maraknya kasus perundungan dan kekerasan seksual di lembaga pendidikan harus menjadi perhatian serius.

“Melalui Deklarasi Madrasah dan Pondok Pesantren yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan, kita ingin memastikan bahwa lembaga pendidikan menjadi ruang yang ramah bagi peserta didik, bebas dari segala bentuk kekerasan,” kata Saleh.

Ia menambahkan bahwa madrasah harus menjadi ruang inklusif yang aman bagi siswa dalam belajar dan berinteraksi. Upaya ini perlu didukung dengan penerapan nilai-nilai moderasi beragama, pendidikan karakter, serta penguatan literasi digital guna mencegah penyebaran informasi yang dapat memicu konflik dan perundungan.

Peran guru, orang tua, dan masyarakat dinilai krusial dalam membangun ekosistem pendidikan yang berbasis kasih sayang dan penghormatan terhadap hak setiap individu.

“Dua program yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar wacana, tetapi harus menjadi gerakan berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat, kita dapat menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai pelopor dalam menciptakan lingkungan hijau serta pendidikan yang aman dan inklusif,” ujar Saleh.

Sebagai penutup acara, Sekda Sultra Asrun Lio dan Kakanwil Kemenag Sultra Muhamad Saleh menandatangani Deklarasi Madrasah dan Pondok Pesantren Aman, Nyaman, dan Menyenangkan. Keduanya juga melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap gerakan hijau dan lingkungan pendidikan yang lebih baik.

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Penulis: Arini Triana Suci Rahmadani
Editor: Muhammad Sulhijah

Pos terkait