Plt BPS Sultra Imbau Pemda Perkuat Pengawasan Harga

Ketgam : Plt BPS Sultra Imbau Pemda Perkuat Pengawasan Harga

Kendari, Sultrademo.co – Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Sulawesi Tenggara, kondisi inflasi dan deflasi di bulan Januari menunjukkan beberapa trend penting yang perlu diperhatikan, khususnya dalam menghadapi periode Ramadan yang akan datang.

Kondisi deflasi Januari 2025 menunjukan Month-to-Month (MtM): Terjadi deflasi sebesar 1,45% dibandingkan Desember 2024, Year-on-Year (YoY): Deflasi sebesar 0,39% dibandingkan Januari 2024 sedang untuk Year-to-Date (YtD): Deflasi sebesar 1,45%, mengingat ini adalah bulan pertama dalam tahun kalender 2025.

Bacaan Lainnya

Adapun faktor utama penyebab deflasi yaitu Tarif Listrik karena adanya kebijakan diskon 50% untuk biaya listrik rumah tangga. Kebijakan ini sejalan dengan keputusan Menteri ESDM yang berlaku untuk periode Januari–Februari 2025.

Selanjutnya, angkutan udara yang mengalami penurunan, melanjutkan dampak positif dari kebijakan tarif subsidi yang diterapkan pada Desember 2024.

Kemudian Komoditas Perikanan yang terjadi penurunan harga pada beberapa jenis ikan, seperti ikan selar, cakalang, dan layang, turut berkontribusi terhadap deflasi.

Meskipun terjadi deflasi di Januari, terdapat tanda-tanda awal kenaikan harga (inflasi) pada beberapa komoditas kebutuhan pokok, antara lain Minyak Goreng, Beras serta Cabai Rawit.

Plt Kepala BPS Sultra, Surianti, menyampaikan bahwa kenaikan harga ini bisa menjadi tren inflasi menjelang Ramadan. Namun, BPS belum dapat memastikan apakah inflasi akan terus meningkat karena sifat BPS adalah melakukan pemantauan berdasarkan data aktual, bukan proyeksi.

“Kita belum bisa perkirakan karena kita sifatnya memotret nanti kondisi real yang terjadi baru kita bisa lakukan perhitungan,” tegas Plt Kepala BPS Sultra, Senin, (03/02/25).

Surianti pun berharap adanya kebijakan lanjutan dari pemerintah untuk menjaga stabilitas harga, terutama pada komoditas yang berpotensi memicu inflasi tinggi menjelang Lebaran.

“Mengacu pada pengalaman Desember 2024, di mana subsidi tarif angkutan udara berhasil menekan inflasi, kebijakan serupa diharapkan bisa diterapkan untuk komoditas pangan strategis, ” harapnya.

Pihaknya juga berharap kepada pemerintah daerah untuk memperkuat pengawasan harga di pasar serta mengambil langkah cepat jika terjadi lonjakan harga yang tidak terkendali.

Sebab menurutnya deflasi yang berkelanjutan tidak selalu berdampak positif, karena bisa mencerminkan penurunan daya beli masyarakat. Sebaliknya, inflasi yang terkendali menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang sehat.

“Kalau deflasi terus juga tidak bagus. Paling tidak stabillah untuk inflasi Sultra khususnya, ” imbuhnya.

Diakhir Surianti menyatakan Stabilitas inflasi adalah kunci untuk menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat Sultra, baik dalam menghadapi bulan Ramadan maupun di periode lainnya.

Laporan : Hani
Editor : UL

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait