Kendari, Sultrademo.co – Dalam upaya melestarikan bahasa dan budaya Tolaki di tengah gempuran arus modernisasi, Taman Pemuda dan Mahasiswa Tolaki (Tamalaki) Sultra menggelar kegiatan bertajuk ‘Tamalaki Mobasa’.
Acara yang digelar pada Selasa (27/8/2024) di Balai Pelatihan Kesehatan ini mengangkat tema “Membumikan Bahasa Tolaki: Keprihatinan Ancaman Hilangnya Penggunaan Bahasa Tolaki di Kalangan Milenial” dan berhasil menarik perhatian kalangan muda.
Kegiatan ini menghadirkan Yasmud, S.Pd, M.Hum sebagai narasumber, dengan tujuan untuk menyadarkan masyarakat akan ancaman nyata terhadap keberlanjutan bahasa Tolaki.
Dalam sambutannya, Sekretaris Umum Tamalaki Sultra, Ahmad Zainul, S.Sos, menekankan pentingnya gerakan intelektual yang dapat merevitalisasi semangat juang dalam mempertahankan bahasa dan budaya lokal.
“Fenomena yang kita hadapi saat ini sangat serius. Entitas kita dengan kekayaan bahasanya sedang mengalami ancaman kepunahan. Oleh karena itu, diperlukan langkah cepat dan gerakan yang kuat untuk mempertahankan bahasa Tolaki,” ungkap Ahmad Zainul.
Ahmad Zainul juga menekankan pentingnya membangun rasa percaya diri di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, untuk menggunakan bahasa Tolaki dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini adalah tanah nenek moyang kita. Kita harus bangga dan percaya diri dalam berbahasa Tolaki,” tuturnya.
Acara ini diharapkan menjadi titik awal gerakan berkelanjutan dalam melestarikan bahasa dan budaya Tolaki. Tamalaki Sultra berkomitmen untuk menjadikan ‘Tamalaki Mobasa’ sebagai kegiatan rutin yang tidak hanya mempererat silaturahim, tetapi juga memberikan kontribusi pemikiran bagi masyarakat Tolaki khususnya, dan bangsa Indonesia secara umum.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Tamalaki Sultra berharap pesan pelestarian bahasa Tolaki dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melanjutkan warisan budaya nenek moyang.
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
