Kendari – Isra Miraj merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam yang menyimpan banyak hikmah mendalam bagi umat Islam. Peristiwa ini diperingati setiap 27 Rajab dalam kalender Hijriah, dan pada tahun 2025, jatuh pada Senin, 27 Januari.
Isra Miraj adalah salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah keimanan. Tidak hanya berharga secara historis, peristiwa ini juga mengandung pelajaran berharga yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Hikmah Isra Miraj
Mengacu pada berbagai sumber, termasuk NU Online, berikut adalah beberapa hikmah dari peristiwa Isra Miraj yang dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam:
1. Sikap Tawadhu sebagai Derajat Tertinggi
Dalam Surat Al-Isra ayat pertama, Nabi Muhammad SAW disebut sebagai abdun atau hamba. Gelar ini menegaskan bahwa kehambaan kepada Allah merupakan derajat tertinggi yang bisa dicapai manusia.
Nabi Muhammad SAW memilih menjadi nabi sekaligus hamba Allah, dibandingkan menjadi nabi sekaligus raja. Pilihan ini mengajarkan umat Islam untuk senantiasa bersikap rendah hati dalam kehidupan.
2. Pembekalan Dakwah yang Menguatkan Rasulullah
Isra Miraj menjadi momen penting dalam membekali Nabi Muhammad SAW secara mental dan spiritual menghadapi tantangan dakwah. Peristiwa ini terjadi setelah masa penuh ujian di Makkah dan sebelum perjuangan berat di Madinah, seperti perang Badar dan Uhud.
Hal ini mengajarkan bahwa ujian dalam hidup merupakan pembekalan untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.
3. Keteguhan Menyampaikan Kebenaran
Sepulang dari Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW dengan tegas menyampaikan pengalaman spiritualnya meskipun mendapat penolakan dari kaum musyrik.
Pelajaran yang dapat diambil adalah pentingnya keteguhan dalam menyampaikan kebenaran, meskipun sering kali menghadapi tantangan besar. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Katakanlah kebenaran walaupun pahit.”
4. Menghargai Pendapat Orang Lain
Isra Miraj juga mengajarkan pentingnya menghargai pendapat orang lain tanpa memandang status, usia, atau jabatan. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW menjadi imam salat bagi para nabi terdahulu, menunjukkan penghormatan dan pengakuan terhadap risalah para nabi sebelumnya.
5. Keistimewaan Masjidil Aqsa
Masjidil Aqsa menjadi tujuan perjalanan Isra sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan Miraj ke Sidratul Muntaha. Masjid ini memiliki kedudukan istimewa dalam Islam, termasuk pernah menjadi kiblat pertama umat Muslim.
Keutamaan lainnya adalah pahala salat di Masjidil Aqsa yang setara 500 kali lipat dibandingkan masjid biasa. Hal ini menegaskan kemuliaannya dalam ajaran Islam.
6. Mengutamakan yang Halal dan Baik
Saat Miraj, Nabi Muhammad SAW diberi pilihan antara susu dan khamr, dan beliau memilih susu. Pilihan ini dipuji oleh Malaikat Jibril sebagai tanda kesucian.
Pelajaran dari ini adalah pentingnya memilih yang halal dan baik dalam kehidupan sehari-hari.
7. Pentingnya Menjaga Salat
Isra Miraj adalah momen disyariatkannya salat lima waktu langsung oleh Allah tanpa perantara. Hal ini menegaskan bahwa salat adalah tiang agama dan kewajiban utama yang harus dijaga oleh setiap Muslim.
8. Pemantapan Keyakinan Rasulullah
Sebelum Miraj, keyakinan Nabi Muhammad SAW terhadap surga, neraka, dan hal-hal gaib didasarkan pada ilmul yaqin atau pengetahuan melalui informasi. Setelah Miraj, keyakinan beliau mencapai tingkat ’ainul yaqin atau melihat langsung, yang memperkuat keimanan.
Hal ini mengajarkan bahwa pengalaman langsung dapat memantapkan keyakinan seseorang.
Pelajaran untuk Kehidupan
Isra Miraj bukan sekadar perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebuah peristiwa penuh makna dan hikmah bagi kehidupan umat Islam. Dengan merenungkan pelajaran dari Isra Miraj, umat Islam dapat memperkuat keimanan, menjaga salat, dan senantiasa memilih jalan yang halal dan baik dalam kehidupan sehari-hari.