Kendari, Sultrademo.co – Kelurahan Labibia, yang terletak di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, kini menjadi ikon keberhasilan dalam pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana. Sebagai salah satu wilayah yang secara resmi ditetapkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB) pada tahun 2017, Labibia telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam membangun kualitas hidup masyarakatnya.
Dengan jumlah penduduk 2.575 jiwa yang tersebar dalam 686 keluarga, Kampung KB di Labibia bertujuan menciptakan keluarga kecil yang sejahtera dan berkualitas. Program ini tidak hanya fokus pada pengendalian kependudukan, tetapi juga pada berbagai aspek pembangunan sosial, ekonomi, dan kesehatan, sehingga mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan generasi penerus.
Pentingnya Program Kampung KB di Labibia
Pemerintah Kota Kendari, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk dan KB), telah berupaya memberikan pendampingan intensif kepada warga Kelurahan Labibia. Mulai dari sosialisasi tentang pentingnya keluarga berencana, hingga penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi, program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
Sejak pencanangan Kampung KB pada Agustus 2017, berbagai inisiatif telah digagas, seperti Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Selain itu, program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) serta Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) juga dilaksanakan untuk memberdayakan masyarakat dari berbagai lapisan usia.
“Rumah Dataku”: Inovasi Data untuk Pembangunan yang Lebih Tepat Sasaran
Salah satu terobosan utama dalam Kampung KB Labibia adalah pendirian Rumah Dataku, sebuah pusat data yang menyediakan informasi terkait penduduk. Fasilitas ini memungkinkan pemerintah setempat untuk memantau perkembangan program secara real-time dan memastikan bahwa intervensi yang dilakukan tepat sasaran.
Menurut Sugeng, Lurah Labibia, Rumah Dataku berperan penting dalam pengambilan keputusan yang berbasis data. “Dengan adanya Rumah Dataku, kami dapat mengetahui dengan pasti kondisi setiap keluarga, sehingga program yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya saat ditemui jurnalis sultrademo.co, Selasa (10/9/2024).
Masyarakat dan Pemerintah Bersatu untuk Mewujudkan Keluarga Berkualitas
Keberhasilan Kampung KB Labibia tidak lepas dari dukungan masyarakat setempat yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan. Pemerintah Kelurahan, bersama dengan kader-kader kelompok tani, tokoh masyarakat, serta penyuluh KB, secara rutin mengadakan kegiatan edukatif dan sosialisasi.
Visi utama Kampung KB di Labibia, yaitu “Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mempersiapkan kehidupan keluarga yang mandiri dan sejahtera,” tercermin dalam berbagai program yang menyentuh langsung kehidupan warga. Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, Labibia terus melangkah maju dalam mewujudkan keluarga kecil yang sehat, mandiri, dan berdaya saing.
Labibia, Model Inspiratif untuk Wilayah Lain
Dengan berbagai pencapaian yang telah diraih, Kampung KB Labibia diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi wilayah lain, baik di Kota Kendari maupun di tingkat nasional. Pemerintah setempat optimis bahwa keberhasilan ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.
“Kami berharap, Kampung KB Labibia dapat menjadi role model bagi kelurahan lain dalam mengimplementasikan program keluarga berencana dan pembangunan keluarga yang berkualitas,” kata Walikota Kendari dalam sambutannya saat acara peringatan pencanangan Kampung KB Labibia beberapa waktu lalu.
Dengan segala upaya dan dedikasi yang dilakukan, Kampung KB Labibia terus bergerak ke arah yang lebih baik. Masyarakat semakin sadar bahwa kesejahteraan keluarga merupakan fondasi utama bagi pembangunan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
