Kendari, Sultrademo.co – Gagasan besar kembali lahir dari Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, Dalam sambutannya pada Pelantikan Dewan Hakim dan Dewan Pengawas STQH Nasional XXVIII di Hotel Claro Kendari, Sabtu (11/10/2025), Menag membuka wacana penyatuan dua ajang bergengsi umat Islam di Indonesia: STQH (Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis) dan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an).
Menurut Menag, kedua kegiatan ini sejatinya telah menjadi bagian dari budaya Islam di Indonesia, mengakar kuat dari tingkat RT, RW, desa, kecamatan, kabupaten, hingga nasional bahkan internasional.
“Dahulu STQH dan MTQ dibedakan dengan alasan efisiensi dan seterusnya. Namun kenyataannya, masyarakat di tingkat desa tetap menjadikan MTQ sebagai pesta rakyat, sementara STQH mulai jarang diadakan di tingkat bawah,” ujar Menag.
Kesan mendalam juga disampaikan Menag usai menghadiri Pawai Ta’aruf STQH Nasional XXVIII di kawasan Tugu Religi eks MTQ Kendari. Ia melihat langsung bagaimana masyarakat Sulawesi Tenggara tumpah ruah menyambut kegiatan tersebut dengan antusiasme tinggi.
“Energi yang dikeluarkan Pak Gubernur untuk STQH ini terasa seperti untuk kegiatan MTQ. Atmosfernya sama,” ucapnya.
Wacana penyatuan STQH dan MTQ, kata Menag, akan dikaji secara mendalam oleh Kementerian Agama dengan mempertimbangkan efektivitas pelaksanaan serta nilai kemasyarakatan yang dihasilkan.
“PR untuk kita bersama, mari memberikan masukan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama. Mengenai apakah STQH dan MTQ digabung atau tetap dipisah, hal ini masih akan dilakukan studi mendalam,” ungkapnya.
Menag juga menilai, kedua ajang ini berperan besar dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan kualitas sumber daya manusia. Melalui kegiatan seperti STQH dan MTQ, Indonesia diharapkan mampu melahirkan generasi Qurani yang berkarakter, berilmu, dan membawa semangat Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Selain mengapresiasi semangat masyarakat, Menag juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atas penyelenggaraan STQH Nasional XXVIII yang dinilainya berjalan dengan sangat baik.
“Terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Tenggara atas kesediaannya menjadi tuan rumah STQH XXVIII. Kendari ini sangat mengesankan,” tutupnya.
Dalam acara tersebut turut hadir sejumlah tokoh nasional, di antaranya Menteri Agama Tahun 2004 Said Agil Husin Al Munawar, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri Agama, Tenaga Ahli, serta jajaran Forkopimda Sultra.
Laporan: Arini Triana Suci R