Kendari, Sultrademo.co – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, memimpin apel pagi gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Gubernur Sultra, Senin (3/2/2025).
Dalam amanatnya, ia menyoroti kesiapsiagaan menghadapi bencana, persiapan pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024, pemanfaatan teknologi digital, serta efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Andap meminta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sultra meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan gempa, yang belakangan ini terjadi di sejumlah daerah.
“Saya meminta seluruh jajaran untuk tidak lengah dan memastikan bahwa rencana mitigasi sudah tersusun dengan baik. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” ujar Andap.
Ia menginstruksikan Kepala Perangkat Daerah untuk terus memantau informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta memastikan kesiapan sarana dan prasarana kebencanaan, termasuk jalur evakuasi dan lokasi pengungsian.
Terkait hasil Pilkada 2024, Andap menyampaikan bahwa sidang dismissal di Mahkamah Konstitusi (MK) akan berlangsung pada 4–5 Februari 2025 untuk memutuskan sengketa hasil pemilihan. Dari 17 kabupaten/kota di Sultra, enam di antaranya tidak memiliki sengketa dan dapat langsung dilantik. Sementara itu, 11 daerah lainnya, termasuk pemilihan gubernur, masih menunggu proses di MK.
“Kepala daerah yang tidak bersengketa atau gugatannya ditolak dalam sidang dismissal akan dilantik secara bersamaan,” kata Andap.
Andap juga menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam modernisasi pelayanan publik. Ia mengingatkan bahwa pemerintahan yang tidak beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan tertinggal. Oleh karena itu, ia mendorong jajaran Pemprov Sultra untuk terus berinovasi dalam transformasi digital.
Selain itu, ia menekankan efisiensi anggaran sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Menurutnya, penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus lebih bijak dengan memangkas pengeluaran yang tidak esensial, seperti perjalanan dinas dan honorarium tim yang tidak sesuai standar.
“Anggaran harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Tidak boleh hanya sekadar pemerataan antar perangkat daerah, tetapi harus berbasis output yang jelas dan terukur,” ujarnya.
Di akhir amanatnya, Andap mengajak seluruh ASN untuk terus bekerja dengan semangat dan tanggung jawab demi mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berdampak positif bagi masyarakat Sultra.
Apel pagi tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah, pimpinan tinggi pratama, serta ASN di lingkungan Pemprov Sultra.