Satu Demonstran Babak Belur di Wakatobi, GAM Demo di Makassar

Sultrademo.co– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) melakukan aksi unjuk rasa di Pertigaan jalan Hartasning Pettarani (PHP) Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Senin 13/7.

Demonstrasi tersebut merupakan aksi solidaritas atas dugaan tindakan refresif membabi buta oleh oknum polisi dan Satpol PP di Wakatobi yang mengakibatkan salah satu massa aksi Emen Lahuda mengalami luka parah (babak belur).

Bacaan Lainnya
 
 
 

Zulkifli Selaku Jendral Lapangan menyampaikan bahwa tindakan biadab oleh oknum aparat kepolisian dan Sat pol-PP Wakatobi Sulawesi Tenggara itu mencedarai asas demokrasi di bangsa ini, juga melanggar Tri Brata Polri yang harusnya sentiasa mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat dengan keikhlasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban. Juga Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

Karena itu, pihaknya mendesak Kapolri Idham Azis selaku pucuk pimpinan Polisi Republik Indonesia agar segera melakukan Reformasi Birokrasi di tubuh Polda Sulawesi Tenggara.

Polda Sultra dinilai tidak bisa mengawal masyarakat dalam menyampaikan pendapat. Terkhusus di Tubuh Polres Wakatobi.

“Tindakan refresif yang dilakukan oleh anggota kepolisian Polda Sulawesi Tenggara bukan hanya terjadi di Wakatobi saja, akan tetapi, lanjut dia, pada bulan September tahun 2019 lalu, betapa biadabnya oknum aparat Polda Sulawesi Tenggara melakukan penembakan yang mengakibatkan kematian terhadap dua mahasiswa Universitas Halu Oleo,”katanya.

Untuk diketahui, Emen Lahuda merupakan kader GAM yang pernah bertindak sebagai orator dalam Barisan Orator Masyarakat Kepton dan Parlemen Jalanan menuntut Taransparansi Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap satu dan tahap dua di Kantor Dinas Sosial Wakatobi Sultra pekan lalu.

 
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait