Konawe Selatan, Sultrademo.co – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, menegaskan komitmennya mewujudkan kedaulatan pangan langsung dari tingkat desa. Langkah konkret diwujudkan dengan meresmikan Program Desa Ketahanan Pangan di Desa Alebo, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sabtu (14/6/2025).
Program ini, bagian dari Quick Win 100 Hari Kerja kepemimpinan Andi Sumangerukka (ASR) – Hugua, dirancang untuk menjawab persoalan mendasar ketahanan dan kemandirian pangan berbasis desa.
“Kalau kita mau bangsa ini kuat, mulailah dari desa. Ketahanan pangan bukan jargon, tapi kebutuhan mendesak,” tegas Sumangerukka dalam sambutannya yang disambut semangat ribuan hadirin.
Acara yang dihadiri sekitar 1.000 orang—mulai dari kepala desa, pengurus BUMDes, camat, perangkat daerah provinsi dan kabupaten, hingga mitra swasta dan akademisi—berlangsung lebih dari sekadar seremoni. Peserta secara simbolis menandatangani komitmen bersama, melakukan penanaman bibit sayur, serta meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Ar-Rahman.
Program Desa Ketahanan Pangan di Alebo menghubungkan berbagai pemangku kepentingan. BUMDes Mandiri Sejahtera Desa Alebo menjalin kemitraan dengan pengusaha nasional (JAPNAS), STIE 66 Kendari, dan Primkop Kodim 1417 Kendari. Fokusnya meliputi pemasaran produk lokal, penguatan manajemen usaha, dan peningkatan kualitas SDM. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sultra bersama Kodim Kendari juga terlibat aktif dalam pendampingan pemberdayaan masyarakat.
“Desa Alebo hari ini bukan hanya meluncurkan program, tapi membuka jalan baru bagi ekonomi lokal,” ujar I Gede Panca, Kepala Dinas PMD Sultra.
Rangkaian kegiatan, mulai dari penyerahan bantuan pupuk dan pestisida organik oleh Biota Grup, penanaman dan panen sayur, hingga pembangunan masjid, menegaskan pendekatan pembangunan desa yang holistik: menyinergikan aspek pangan, ekonomi, dan spiritualitas.
Bupati Konawe Selatan, Irham Kalenggo, menyambut positif program ini. Ia mengungkapkan bahwa meski sebagian besar dari 336 desa di wilayahnya telah berkembang, tantangan masih ada, terutama dengan 128 BUMDes yang belum aktif. Revitalisasi dan regenerasi pengurus BUMDes menjadi prioritas.
“Kami melihat program ini selaras dengan visi Konsel: sehat, cerdas, dan sejahtera. Visi Bapak Gubernur sangat relevan dengan kebijakan daerah kami,” kata Irham.
Ia juga mengusulkan agar Konawe Selatan menjadi pilot project pembangunan dapur gizi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Badan Gizi Nasional. Gubernur merespons dengan menyatakan Sultra menargetkan pembangunan 318 dapur gizi di seluruh wilayah sebagai bagian dari program strategis nasional.
Penutup acara diwarnai peletakan batu pertama Masjid Ar-Rahman, yang menjadi simbol kuat pembangunan fisik dan rohani yang berjalan berdampingan. Peluncuran Desa Ketahanan Pangan di Alebo ini ditandai sebagai awal transformasi: desa beralih dari sekadar penerima kebijakan menjadi pelaku utama perubahan, menciptakan solusi dari potensi sendiri.
“Bersama rakyat, kita bangun Sultra dari desa. Ini bukan janji, ini kerja nyata,” tegas Gubernur Sumangerukka menutup kegiatan yang menandai babak baru kemandirian pangan Sultra.
Laporan: Arini Triana Suci
Editor : UL