Kendari, SultraDemoNews- Pernyataan Calon Gubernur Sultra, Ali Mazi yang dikutip dari salah satu pemberitaan media lokal menuai kritikan dari Ketua KNPI Sultra sekaligus Pembina Relawan Kopi Surga, La Ode Umar Bonte.
Menurut Caleg DPR RI itu, Pernyataan Ali Mazi yang mengatakan “surga itu urusan akhirat, urusan orang mati” adalah pernyataan keliru dan tidak mendidik, sebab, lanjut Anggota Dewan Kendari ini, urusan akhirat tidak bisa dipisahkan dari urusan dunia.
Dijelaskannya, Ali Mazi sepertinya gagal paham soal urusan surga, bagaimanapun Ali Mazi menginterpretasikan pemahaman kata dan makna surga, baik dalam konteks politik, maupun dalam agama, tetap tidak akan bisa lepas dari diskusi dunia dan akhirat.
“Tuhan menjelaskan di berbagai kitab semua agama, bahwa urusan akhirat hanya dapat diraih dengan perbuatan baik di dunia. Jadi kehidupan dunia ini sangat menentukan kehidupan akhirat dalam hal ini surga atau neraka,” jelasnya.
Karna itu, lanjut Kader Nasional PDIP itu, hidup di dunia baik di Arab Saudi maupun di Sulawesi Tenggara pilihan manusia hanya dua, pertama ke surga atau ke neraka. Jika ingin memilih surga maka hidup harus penuh warna dan ibadah yang baik serta bersama pemimpin yang baik dan bijaksana, demikian sebaliknya, jika ingin ke neraka maka pilihanya adalah hidup bersama orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi dan bersama pemimpin atau politisi politisi hitam yang penuh tipu daya.
“Barangsiapa berbuat baik walau sekecil apapun maka ia akan menerima balasanya, dan barangsiapa berbuat buruk sekecil apapun maka dia juga akan menerima balasanya, dari ayat ini jelas tuhan akan memberikan kebaikan akhirat (surga) kepada orang-orang yang berbuat baik dan memilih pemimpin (khalifah) yang baik pula, sekali lagi pernyataan Ali Mazi itu sangat bertentangan dengan firman Allah, karna itu perlu tobatan nasuha,” ucapnya mengutip Q. S Al-Zalzalah ayat 7 -8.
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
