Bohongi Mahasiswa, KBPM Pastikan Bupati Konsel Tak Bisa Tidur

Ketgam: Ketua Tamalaki Sultra, Alpian Annas, (kiri) Ketua Poros Muda Sultra, Jefri (tengah) Pendiri GMKM Konsel, Aliyadin Koteo (kanan)

Kendari, Sultrademo.co– Adalah bupati Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara yang kini dipastikan tidak bisa tidur, ia dinilai telah mengundang amarah pemuda dan mahasiswa Konsel setelah mengabaikan janji yang disepakati bersama antara dia sebagai Bupati, Irham Kalenggo sebagai Ketua DPRD, dan Jefri perwakilan mahasiswa.

Pendiri Gerakan Mahasiswa Konsel Menginspirasi (GMKM) Aliyadin Koteo menjelaskan, pada 2 September lalu, Bupati dan ketua DPRD telah bersepakat akan membebaskan lahan pembangunan asrama mahasiswa Konsel tahun 2019. Hal itu tertuang dalam berita acara kesekapatan yang hingga kini diabadikan didinding gedung DPRD Konsel.

Bacaan Lainnya

“Kalau begitu besok kalian cari lahan, kita bebaskan tahun ini berapapun harganya, memang ditahun terakhir pemerintahan kami ini, kami prioritaskan pendidikan,” ungkap Surunuddin, 2 September lalu yang bertepatan dengan pelantikan anggota Dewan.

Rapat Koonsolidasi Gerakan KBPM Melawan Kebohongan Surunuddin

Alih-alih, setelah hampir dua bulan lamanya mahasiswa mengajukan tiga lahan di Kendari, pemkab malah beralasan banyak, dan menunda pembebasan lahan.

“Kami sudah dua bulan pulang balik koordinasi dan konsultasi di Andoolo tapi apa kita dapat kebohongan, melalui Kabag Pemerintahan meneruskan pesan bupati kepada kami, bahwa mereka terkendala di tim aprisal, aprisal Kendari mundur, dari makassar juga begitu, dan uang tersisa 600 juta, ini kan kambulete, tewuti wuti (pembohong, diambil dari bahasa muna dan tolaki) namanya,” kesal jurnalis senior ini.

Hal senada ditegaskan Alfian Anas, yang tidak lain adalah Ketua Tamalaki Sultra asal desa Roraea, Tinanggea. Dia mengatakan kalau September lalu pihaknya sampai berdarah-darah hanya untuk bertemu bupati, maka kali ini pihaknya akan melawan resiko untuk melawan kezaliman Surunuddin.

“Surunuddin berbohong, pemuda dan mahasiswa melawan, kami marah, kami pastikan Surunuddin tidak akan tidur karena dosa berbohong, tidak pantas pembohong hidup tenang, sikap kami ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada, tidak ditungganggi oleh siapapun, ini murni luka dan amarah kami yang dibohongi,” ujarnya.

Ditambahkan Jefri, pihaknya akan memboikot kantor Bupati, Dinas keuangan dan akan tinggal di Rujab Bupati sampai akhirnya bupati menepati janjinya.

“Kami akan duduki kantor bupati, dan akan menggantikan Surunuddin tinggal di rujab, kami akan kembali kesana menyampaikan dan mengusir pembohong dari Konsel, dia telah melukai hati kami, dan kami tidak sedang beramain main,” tegas dia.

Padahal, lanjut Ketua Poros Muda ini, waktu pihaknya bertemu dengan Wakil Bupati, Asisten Pemerintahan, Sahrin, dan Kabag pemerintahan, Armunanto waktu itu, mereka menggaransi akan jadi pembebasan lahan 2019, berapapun harganya sesuai pesan bupati. Kendati harus menjual aset pemda untuk melunasi.

“Kami bahkan sudah kasih muda pemerintah, biar bayar setengah saja dulu asal janji itu terpenuhi, tapi mereka terlalu banyak alasan, mereka malah mau belikan kita kost kostan, itupun nanti 2020, tapi tunggumi apa yang akan kami lakukan,” tutupnya

Laporan : Adin

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait