Kendari, Sultrademo.co – Sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjadi sorotan tajam setelah terkuaknya dugaan skandal suap yang mengguncang Kabupaten Konawe Selatan.
Rendra Alam Lamuse sebagai pengadu menuding Ketua KPU Kabupaten Konawe Selatan Muh. Yunan dan Kasubbag Perencanaan Data dan Informasi Sekretariat KPU Kabupaten Konawe Selatan Han Daming telah menjanjikan perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2024 di 10 desa dengan imbalan uang.
Sidang yang berlangsung di Kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari pada Selasa (7/5/2024) pukul 09.00 WITA, dipimpin oleh Sekretaris DKPP David Yama.
Sidang ini menjadi sorotan karena bersifat terbuka untuk umum, memungkinkan masyarakat dan wartawan untuk menyaksikan langsung jalannya persidangan.
David Yama menjelaskan sidang ini adalah untuk mendengarkan keterangan dari para pihak yang terlibat, termasuk Pengadu, Teradu, Saksi, maupun Pihak Terkait.
DKPP telah memanggil para pihak secara patut sesuai ketentuan Peraturan DKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilu.
“Sekretariat DKPP telah memanggil semua pihak secara patut, yakni lima hari sebelum sidang pemeriksaan digelar,” jelas David.
Selain itu, untuk memudahkan akses publik terhadap jalannya persidangan, sidang ini juga akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook resmi DKPP.
Skandal suap dalam Pemilu Legislatif ini mengguncang Kabupaten Konawe Selatan, mengingat pentingnya integritas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemilu.
Dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu yang melibatkan pihak KPU dan Sekretariat harus diungkap secara tuntas demi menjaga demokrasi yang sehat dan berintegritas.
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
