Bawa Nama KBM, Ketua MPM dan BEM UHO Diprotes Sejumlah Pimpinan Lembaga Mahasiswa

Ketgam: perwakilan KBM UHO

Kendari, Sultrademo.co – Agenda kunjungan Presiden Joko Widodo di kota Kendari mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat. Termaksud elemen mahasiswa baik Internal dan eksternal.

Bila sebelumnya beredar video penolakan kedatangan Jokowi oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Haluoleo (UHO) serta beberapa Ketua lembaga mahasiswa internal UHO yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UHO.

Bacaan Lainnya
 
 
 

Kali ini, reaksi pro kedatangan Jokowi datang dari Wakil Ketua BEM UHO Purmadana, serta sejumlah Ketua Lembaga Internal UHO. Dalam keterangannya, Purmadana menilai pernyataan Ketua BEM dan MPM UHO yang mengatasnamakan Keluarga besar mahasiswa UHO terkesan menggaransi kampus dan mengundang kekisruhan.

“Hal ini tentunya sangat disayangkan oleh ketua komisi keorganisasian BEM UHO yang kerap dipanggil dengan sapaan Faan campus. Dimana tindakan yang dilakukan Ketua BEM UHO dan Ketua MPM UHO dan beberapa pimpinan Lembaga lainnya dengan mengatasnamakan KBM dinilai tidak baik, terkait penyambutan Presiden Jokowi dalam Agenda Munas Kadin VII di Kota Kendari,” ungkap Purmadana saat ditemui awak Sultrademo.co, Selasa (29/6).

Purmadana menilai, kunjungan Presiden Joko Widodo di Kota Kendari dalam kegiatan Munas kadin ke VIII dapat menjadi solusi dari berbagai problematika yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Bapak Presiden Joko Widodo juga hadir mengevaluasi giat vaksinasi yang telah diterapkan oleh pemerintah Sultra. Hal ini kami apresiasi, dan kawan kawan sejumlah pimpinan lembaga UHO dimana mereka menilai apa yang akan dilakukan oleh bapak Presiden Joko Widodo adalah bentuk kepedulian dan pengabdian terhadap masyarakat Sultra terkhusus Kota Kendari,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Ketua Komisi Keorganisasian BEM UHO, Faan Campus menambahkan, penolakan oleh BEM dan MPM UHO yang mengatasnamakan KBM UHO seharusnya mengonfirmasi secara kelembagaan dan mengundang rapat terbuka terhadap seluruh pimpinan lembaga lingkup UHO.

“Sehingga kami menduga kuat bahwa gerakan yang mengataskan KBM UHO tersebut terkesan menggaransikan dan tentunya hal ini menjadi tamparan keras bagi seluruh mahasiswa UHO pada umumnya,” kesalnya dikuatkan dengan pernyataan senada oleh Ketua BEM Fakultas Ilmu Budaya (FIB), BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UHO, merasa kecewa dengan langkah yang dilakukan oleh Ketua BEM dan MPM UHO.

Laporan : Luthfi Badiul Oktaviya
Editor : AK

 
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait