Kendari, sultrademo.co – Kasus positif Corona virus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia pertama kali di deteksi pada tanggal 2 Maret 2020. Kala itu dua orang terkonfirmasi terpapar Covid-19 dari seorang warga negara Jepang.
Hingga kini tercatat tak kurang dari 500 ribu warga Indonesia terpapar virus yang awalnya terdeteksi di Wuhan Tiongkok itu.
Covid-19 memberi dampak yang tak terkira kepada banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah menyatakan ekonomi Indonesia mengalami resesi tiga kuartal berturut-turut, ribuan karyawan di PHK, banyak usaha bangkrut dan tutup. Tak sedikit warga yang kehilangan pekerjaan di tengah pandemi ini.
Jauh sebelum virus Corona melanda Indonesia tak terkecuali Kota Kendari, Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, Pak Mansur (51) warga Jalan Tunggala Dalam Baito, Kelurahan Wua-Wua, Kecamatan Wua-Wua ini telah terbaring selama berbulan-bulan. Kakinya bengkak akibat penyakit diabetes yang dideritanya.
Sebelum pandemi kehidupan keluarga Pak Mansur sudah serba kekurangan. Saat pandemi melanda, praktis hidup keluarga ini makin tak menentu, jangankan untuk berobat, sekedar makan sehari-hari saja hanya bisa mengandalkan uluran tangan dermawan. Pak Mansur memang sudah tak bekerja sejak sakit, padahal ada tiga anaknya yang masih harus ia penuhi kebutuhan hidupnya.
Siang itu beberapa pemuda-pemudi tengah bersiap-siap mengunjungi rumah Pak Mansur. Mereka adalah relawan dari Jodha Lovers Mepokoaso, perkumpulan pemuda-pemudi fan base selebgram Asnin Juniarsi Tombi yang akrab disapa Jodha Lasiawa.
Jodha memang sebelumnya mendapat kabar tentang kondisi Pak Mansur yang sangat memprihatinkan, Sehingga ia bersama relawan dan beberapa perwakilan LA Center berinisiatif mendatangi rumah Pak Mansur.
Bantuan fasilitas untuk pengobatan hingga uang tunai akhirnya diterima keluarga Pak Mansur yang mengaku hingga saat ini bantuan Pemda tak kunjung datang.
Fokus Pada Kerja-Kerja Sosial
Sejak awal berdiri, Jodha Lovers Mepokoaso yang diinisiasi fan base selebgram terkenal Sultra ini memang fokus melakukan kerja-kerja sosial. Tak hanya membantu warga yang kesulitan ditengah pandemi Covid-19, bahkan jauh sebelumnya mereka telah terjun membantu warga tak mampu.
Jodha Lovers Mepokoaso juga turut mengunjungi warga terdampak banjir di Desa Sulemandara Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe beberapa waktu lalu.
Tercatat, Jodha dan relawan Jodha lovers mopokoaso telah menyalurkan bantuan kepada anak yatim, penderita penyakit kanker, penderita tumor yang terkendala faktor ekonomi, korban kebakaran, korban bencana alam hingga menyalurkan bantuan langsung kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Pernah Mengalami Penderitaan yang Sama
Jodha mengatakan, hatinya tergerak menjadi seorang relawan dan mendirikan posko relawan karena pernah mengalami kesulitan yang sama seperti orang-orang yang ia tolong. Ibu dua anak ini mengaku pernah merasakan kesulitan saat Ia harus menjadi tulang punggung untuk keluarganya.
Meski beberapa usahanya juga terdampak oleh pandemi Covid-19, tak menyurutkan langkahnya untuk terus membantu warga yang kesulitan terutama di masa pandemi seperti saat ini.
Relawan Jodha lovers mepokoaso memang ditujukan untuk kegiatan sosial, bagi warga yang kurang mampu dan terdampak pandemi.
Jarak wilayah yang ditempuh tidak menghalangi Relawan Jodha Lovers Mepokoaso untuk menyalurkan bantuan hingga sampai tujuan.
“yang paling jauh itu di Kolaka Utara di Wolo, yang kami salurkan seperti beras, minyak, susu, indomie dan untuk yang menderita sakit berbulan-bulan yang tak mampu berobat ke Rumah sakit (RS) karena kendala ekonomi, bantuan di berikan langsung secara pribadi dengan rejeki yang berhasil di kumpulkan dari posko maupun rejeki dari pribadi,” Kata Jodha beberapa waktu lalu.
Ia mengaku ada kebahagian tersendiri ketika bisa membantu meringankan beban kesulitan orang lain. Itulah sebabnya Ia tak merasa terbebani dengan aktivitasnya sebagai relawan dan berkomitmen terus melanjutkan kerja-kerja sosial yang Ia lakukan.
Kini Ia bersama relawan Jodha Lovers Mepokoaso tengah menyiapkan bantuan kepada penderita penyakit tumor mata yang berasal dari Amonggedo.