Buton Tengah, Sultrademo.co – Seorang nelayan di Desa Lolibu, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), berinisial LP (49), menemukan mayat seorang pemuda laki-laki berinisial I (21) pada Selasa, (6/5/2025).
Korban ditemukan tak bernyawa di atas perahu yang hanyut di pinggir pantai.
LP yang kala itu sedang menjaring kepiting, mengaku mengenali korban dan segera menghubungi istri korban, WI (17). Ia kemudian mengantar WI ke lokasi tempat korban ditemukan.
Kapolres Buton Tengah AKBP Wahyu Adi Waluyo melalui Kasi Humas IPTU Thamrin membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat tersebut.
“Benar, telah ditemukan mayat berjenis kelamin laki-laki di Pantai Desa Lolibu, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan WI, suaminya sempat pamit untuk pergi memancing pada pagi hari. Namun, pada siang harinya sekitar pukul 13.30 WITA, turun hujan lebat disertai petir dan guntur.
Menjelang waktu magrib, WI dikejutkan oleh kabar bahwa sang suami ditemukan meninggal dunia di atas perahu.
Salah satu saksi, LD (32), yang sempat memancing bersama korban sekitar pukul 12.00 WITA, mengaku sempat mengajak korban pulang. Namun, korban menolak karena belum mendapatkan banyak ikan.
LD kemudian memutuskan pulang sendiri. Tak lama setelah itu, hujan deras turun disertai petir dan guntur.
Dari hasil pemeriksaan fisik korban dan keterangan para saksi, dugaan sementara korban meninggal akibat tersambar petir saat memancing di tengah laut dalam kondisi cuaca buruk.
Pihak kepolisian telah menyarankan kepada keluarga korban untuk dilakukan otopsi guna memastikan penyebab kematian. Namun, keluarga menolak dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
“Kami telah menyarankan dilakukan otopsi menyeluruh, namun keluarga menolak dan mengikhlaskan kejadian ini sebagai kehendak Allah SWT,” pungkas IPTU Thamrin.
Laporan: Muhammad Sulhijah
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
