Koordinator Presidium Lembaga Pemantau Pemilihan Sulawesi Tenggara Demokrasi Monitoring (SulTraDeMo) Konawe Selatan, Awaluddin Astut Kurniawan, menegaskan pentingnya peran strategis generasi muda dalam gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu disampaikan Awaluddin dalam kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Selatan di Desa Baito, Kecamatan Andoolo, pada Jumat (15/11/2024). Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua KPU Konawe Selatan, Eko Hasmawan Baso.
Pria yang akrab dipanggil Awal itu menekankan pentingnya kesadaran politik di kalangan pemuda, dengan menyebutkan bahwa berbagai aspek kehidupan, mulai dari biaya hidup, harga makanan, hingga kebutuhan sehari-hari, semuanya dipengaruhi oleh keputusan politik.
“Pemuda yang buta politik adalah pemuda yang belum sadar bahwa semua keputusan yang memengaruhi hidup mereka berakar dari kebijakan politik,” ujar Awal saat menyampaikan materinya.
Ia menjelaskan, generasi muda memiliki keunggulan dibandingkan generasi sebelumnya, seperti akses informasi yang lebih cepat, komitmen tinggi terhadap demokrasi, dan produktivitas usia. Kondisi ini menjadikan pemuda sebagai elemen penting dalam keberlangsungan demokrasi.
Mantan Komisioner Bawaslu Konsel itu juga mengungkapkan data yang menunjukkan besarnya dominasi pemilih muda dalam Pemilu 2024. Dari total daftar pemilih tetap (DPT), sebanyak 56,45 persen merupakan pemilih dari Generasi Milenial dan Generasi Z, atau sekitar 113 juta orang.
“Jika kita klasifikasikan, Gen Z mencapai 22,85 persen, Milenial 33,60 persen, Gen X 28,07 persen, Baby Boomer 13,73 persen, dan Pre-Boomer 1,74 persen,” paparnya.
Dengan angka tersebut, lanjut Awal, pemuda diharapkan mampu mengambil peran aktif dalam berbagai ruang partisipasi politik, baik sebagai penyelenggara di KPU dan Bawaslu, pengawas partisipatif, maupun pemantau pemilihan.
Awal menekankan, pemuda juga dapat berkontribusi melalui gerakan atau komunitas yang bertujuan mendidik pemilih, mengawasi pelaksanaan pemilu, hingga melakukan penghitungan cepat hasil pemilihan.
Namun, untuk menjalankan peran tersebut, ia mengingatkan pentingnya pemahaman pemuda terhadap proses pemilu, mulai dari tahapan pelaksanaan hingga isu-isu krusial yang kerap muncul menjelang, saat, dan setelah pemilihan.
Ia berharap tren positif partisipasi masyarakat, khususnya pemuda, dalam politik dapat terus meningkat pada Pilkada 2024 yang akan digelar pada 27 November mendatang.
“Pemuda adalah motor perubahan. Partisipasi aktif mereka akan menjadi kunci keberhasilan demokrasi yang lebih inklusif dan bermartabat,” tutupnya.