Kolaka, Sultrademo.co – Langkah penting dalam upaya memanfaatkan potensi tambang Indonesia secara optimal terjadi dengan groundbreaking pembangunan smelter oleh PT Ceria Nugraha Indotama (PT CNI) yang dimulai sejak 15 Juni 2019 lalu.
Proyek yang terletak di Desa Samaendre, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, menjadi tonggak bersejarah dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk tambang di dalam negeri.
Pun itu juga senada dengan instruksi Presiden Jokowi terkait pentingnya hilirisasi industri, yang akan memberikan nilai tambah bagi komoditas tambang dan negara secara keseluruhan.
Pembangunan smelter ini yang diperkirakan telah berlangsung selama lima tahun dan tidak lama lagi akan rampung, diharapkan bisa mendapat support dan dukungan dari semua pihak.
Ketua KNPI Kecamatan Wolo, Irhas Saputra menerangkan, pembangunan smelter PT CNI sebagai komitmen pemerintah dalam mewujudkan hilirisasi pertambangan yang berkelanjutan. Ia mengklaim usaha ini akan memberikan nilai tambah bagi negara yang juga berarti akan memberikan pemasukan yang lebih tinggi pada negara.
“Selain itu, hilirisasi juga akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, dan membuat bangsa Indonesia semakin mandiri dan makin maju,” tutur Irhas kepada media ini, Senin (18/3/2024).
Kata Irhas, proyek ini tidak hanya memiliki dampak ekonomi, tetapi juga memberikan dorongan semangat bagi masyarakat Indonesia. Pembangunan smelter pemurnian bijih nikel dan sarana pendukungnya di atas lahan seluas 600 hektar menunjukkan keseriusan dan keteguhan anak bangsa dalam membangun industri penting tanpa bergantung pada bantuan asing.
“Inilah kebanggaan tersendiri untuk anak muda bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika keteguhan dan keikhlasan itu ada dalam jiwa,” ungkapnya.
Perlunya Dukungan Semua Pihak
Dengan adanya pembangunan ini, Irhas berharap mampu meningkatkan daya tarik bagi industri lain, khususnya industri turunan tembaga dan kobalt, untuk berinvestasi di daerah tersebut.
Sebagai upaya untuk menjaga momentum positif ini, menurut Irhas, perlunya dorongan dan dukungan dari berbagai kalangan, baik tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun pemerintah setempat.
“Pembangunan smelter PT Ceria Nugraha Indotama bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri dan semangat kemandirian bagi bangsa Indonesia dalam mengelola sumber daya alamnya,” tutur Irhas.
Ia mengajak semua pihak untuk terus mendukung hal-hal baik yang telah dilakukan perusahaan tersebut, baik dalam pembangunan, sosial, ekonomi, maupun budaya di wilayah Kecamatan Wolo.
“Dengan langkah-langkah seperti ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alamnya, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi nasional untuk mencapai kemakmuran yang berkelanjutan bagi seluruh rakyatnya khususnya di Kecamatan Wolo,” tandasnya.