Kolaka Utara, Sultrademo.co – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) menunjukkan komitmen kuat dalam upaya mengatasi isu stunting dengan meluncurkan program inovatif penyediaan makanan bergizi gratis bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara, Yusmin, menegaskan bahwa dua dinas utama, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta Dinas Kesehatan (Dinkes), akan menjadi leading sector dalam pelaksanaan program tersebut.
“Kami sudah melakukan rapat dengan berbagai stakeholder terkait untuk membahas penganggaran program makan gratis ini. Sebagai langkah awal, program ini akan diuji coba di beberapa sekolah,” ujar Yusmin pada Kamis, (19/9/2024).
Program makan gratis ini melibatkan kolaborasi erat antara Dikbud dan Dinkes. Dikbud Kolut bertugas mendata sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan, sementara Dinkes bertanggung jawab dalam memastikan kualitas dan kandungan gizi makanan yang akan disajikan kepada siswa. “Dikbud akan mendata sekolah, dan Dinkes memastikan takaran gizi pada setiap makanan yang diberikan,” jelas Yusmin.
Meskipun komitmen terhadap program ini tinggi, Yusmin tidak menutup mata terhadap tantangan anggaran yang dihadapi. Karena itu, pelaksanaan program akan dilakukan secara bertahap dengan sistem pilot project di beberapa sekolah terpilih.
“Kita sudah menyisihkan anggaran dari APBD Perubahan, dan segera akan ada MoU terkait ini. Namun, karena keterbatasan anggaran, untuk tahap awal mungkin hanya bisa dilakukan satu hingga dua kali dalam seminggu, tergantung pada jumlah siswa dan dana yang tersedia,” jelas Yusmin.
Yusmin berharap program ini bisa berjalan lancar dan mendapatkan dukungan penganggaran yang lebih besar agar bisa diperluas cakupannya. “Jika uji coba ini berhasil, kami akan teruskan dan berharap dukungan lebih banyak agar program ini bisa dilaksanakan secara penuh di seluruh Kolaka Utara,” ungkapnya.
Upaya Pemda Kolut ini menunjukkan kepedulian terhadap kualitas hidup generasi muda dengan memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif pada penurunan angka stunting di wilayah tersebut.