Sekolah di Era New Normal, Dikbud Sultra : Protokol Kesehatan Diperketat

Kendari, Sultrademo.co – Saat ini indonesia memasuki tatanan kehidupan baru (New Normal) Pendidikan harus tetap berlangsung, karena tidak saja terkait dengan masa depan generasi penerus bangsa, namun perlunya pembelajaran tetap aktif meskipun menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (Media Daring). Hal ini diungkapkan Asrun Lio, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra). Minggu, (28/6/2020) melalui pesan WhatsApp.

Menurutnya, setelah adanya keputusan pemerintah merubah tatanan kehidupan baru, serta membiasakan penggunaan masker, cuci tangan ketika usai beraktivitas.

Bacaan Lainnya
 
 
 

Setelah Maklumat Polri telah dicabut, tentang Perkumpulan Skala Besar. Kepala Dikbud Sultra gencar sosialisasi, baik melalui Talk Show, Spanduk/Baliho, Media Massa dan lain sebagainya, membiasakan edukasi pencegahan Corona Virus Disease-2019 (Covid-19).

“Skema kegiatan belajar mengajar pun telah disusun selama penerapan new normal ini. Kita lakukan klasifikasi hanya sekolah di zona hijau saja yang diperbolehkan menggelar kegiatan belajar-mengajar tatap muka, itu pun dengan protokol kesehatan yang ketat dan mempunyai jejang durasi tahapan pembukaan sekolah tersebut,” katanya.

Ia menjelaskan, bisa saja proses belajar mengajar dilaksanakan tatap muka (Sekolah) di daerah yang sudah mulai menurun kasus covid-19, jika pihak kepala daerah merekomendasikan sekolah tersebut untuk melakukan pembelajaran tatap muka langsung.

“Bisa proses pembelajaran di ruang sekolah dilaksanakan yang daerahnya sudah ada penurunan kasus Covid-19, namun harus ada rekomendasi dari pihak Bupati/Wali Kota melalui Ketua Tim Gugus Kerja Covid-19 di daerah itu,” Jelasnya.

Dengan memakai masker dan handsanitizer, dua tingkat kelas pertama Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat, dan kelas terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP) diizinkan kembali.

“Setiap kelas pun hanya dibatasi 17 siswa untuk menegakkan physical distancing, selain itu Handsanitizer harus digunakan ketika memasuki ruang belajar nantinya. Skenario optimistis ini cenderung didasarkan atas kenyataan telah lamanya peserta didik berada di rumah, yangs sebagian di antara mereka, dan orang tuapun telah mengalami kejenuhan yang akut,” Pungkas Kadikbud Sultra, Asrun Lio dalam wawancaranya oleh Sultrademo.co.

 

 
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait