Buton Utara, Sultrademo.co – Setelah 17 tahun terbentuk sebagai daerah otonom, Kabupaten Buton Utara (Butur) masih menghadapi tantangan besar dalam hal infrastruktur jalan.
Kondisi jalan yang menghubungkan Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Buton hingga kini tetap dalam keadaan rusak parah, tanpa tanda-tanda perbaikan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra).
Hal ini diungkapkan oleh Harsa’ad Mbaru, anggota DPRD Butur, dalam sebuah orasi politik pada kampanye terbatas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka-Hugua, di Kecamatan Kulisusu, Minggu (3/10/2024).
Harsa’ad, yang juga merupakan politisi Partai Gerindra, menilai bahwa masalah infrastruktur jalan tersebut merupakan kebutuhan mendasar masyarakat Butur yang belum mendapat perhatian serius dari Pemprov.
“Selama 17 tahun Buton Utara berdiri sebagai daerah otonom, namun jalan yang menghubungkan Buton Utara dengan Buton tidak pernah mendapat perhatian. Ini adalah kewajiban Pemprov, tapi seolah terabaikan,” ujar Harsa’ad.
Dalam kesempatan itu, ia meminta pasangan ASR-Hugua untuk memberikan perhatian khusus pada masalah infrastruktur jalan jika terpilih menjadi pemimpin Sultra.
“Kami harap, jika ASR-Hugua terpilih, perhatian terhadap Butur bisa ditingkatkan, terutama perbaikan jalan yang sangat dibutuhkan masyarakat kami,” ungkapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, calon Wakil Gubernur Hugua menyatakan bahwa dirinya memahami betul kondisi jalan di Butur. Hugua, yang mengaku sering melewati wilayah Butur dalam berbagai kegiatan, mengatakan bahwa kerusakan jalan di daerah tersebut merupakan hal yang mendesak untuk segera ditangani.
“Saya sudah menyaksikan langsung, terutama di ruas jalan Kulisusu Utara hingga Labuan, serta jalan dari Kulisusu ke arah Kabupaten Buton yang kondisinya sangat parah. Ini sudah menjadi catatan penting bagi kami. Kami anggap ini seperti ‘bencana’ yang harus segera ditangani dengan prioritas tinggi oleh pemerintah,” ujar Hugua.
Hugua menambahkan, perhitungan anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan di Butur sekitar Rp 133 miliar, yang cukup untuk membangun sekitar 75 km jalan.
Ia juga menyayangkan bahwa alokasi anggaran Pemprov lebih sering diarahkan pada pembangunan infrastruktur di daerah yang sudah berkembang, sementara wilayah seperti Butur yang sangat membutuhkan perbaikan justru terabaikan.
“Jika ASR-Hugua dipercaya memimpin Sultra, kami akan memprioritaskan pembangunan jalan di Butur sebagai bagian dari program utama kami. Kami memiliki delapan program unggulan, salah satunya fokus pada perbaikan infrastruktur jalan provinsi,” tegas Hugua.
Kampanye terbatas pasangan ASR-Hugua di Kecamatan Kulisusu tersebut dihadiri sekitar 2.000 simpatisan dan relawan. Pengamanan ketat dari personel TNI/Polri juga tampak hadir di lokasi guna memastikan kegiatan berlangsung aman. Warga yang hadir menyambut baik janji dari pasangan calon tersebut, berharap perbaikan jalan yang dijanjikan akan terealisasi jika mereka terpilih.
Situasi jalan yang rusak di Butur kini menjadi perhatian publik, dengan harapan pemerintah daerah mendatang akan memberikan solusi konkret demi meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat setempat.