Kendari, Sultrademo.co – Dr. Tirta—dokter sekaligus edukator kesehatan publik yang aktif di media sosial—meluruskan berbagai mitos yang beredar soal detoksifikasi tubuh dan puasa. Ia menyoroti banyaknya praktik kesehatan yang menyesatkan namun viral di kalangan masyarakat, termasuk konsumsi “jus detoks”, “detoks arang”, hingga puasa ekstrem untuk “menyembuhkan tubuh”.
Mitos Detoks, Fakta Ilmiah
❌ Mitos: Tubuh Perlu Detoks dengan Jus, Arang Aktif, atau Suplemen
Banyak yang percaya bahwa untuk membersihkan tubuh dari racun, kita harus:
-
Minum jus detoks beberapa hari berturut-turut,
-
Mengonsumsi arang aktif secara rutin,
-
Atau membeli paket detoks mahal dari influencer kesehatan.
✅ Fakta:
Tubuh kita secara alami memiliki sistem detoks yang sudah sangat canggih:
-
Hati (liver) bekerja memetabolisme zat kimia berbahaya.
-
Ginjal menyaring darah dan membuang limbah melalui urin.
-
Paru-paru, kulit, dan sistem pencernaan juga berperan penting.
Jadi, jika tubuhmu sehat dan organ bekerja baik, kamu tidak perlu program detoks ekstrem.
Puasa dan Klaim “Reset Tubuh”
❌ Mitos: Puasa akan Mereset dan Menyembuhkan Semua Organ
Klaim-klaim yang sering muncul:
-
Puasa akan “me-restart” tubuh seperti komputer.
-
Bisa menyembuhkan diabetes, asam urat, hingga kanker.
-
Makin lama puasa, makin bersih tubuh dari racun.
✅ Fakta:
Puasa memang punya manfaat jika dilakukan dengan benar:
-
Mengistirahatkan sistem pencernaan.
-
Meningkatkan sensitivitas insulin.
-
Mendorong autophagy, yaitu proses alami tubuh membuang sel rusak.
Namun, puasa tidak menyembuhkan semua penyakit. Puasa ekstrem tanpa hidrasi dan nutrisi malah bisa membahayakan tubuh, terutama bagi penderita penyakit kronis.
Apa yang Sebenarnya Harus Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan Detoks Alami Tubuh?
Agar tubuh bisa detoks dengan baik secara alami, berikut yang disarankan:
1. Minum Air Putih yang Cukup
Ginjal hanya bisa menyaring racun jika aliran darahnya lancar. Idealnya, minum 2–2,5 liter air per hari (lebih kalau kamu beraktivitas berat).
2. Makan Makanan Seimbang
-
Sayur dan buah tinggi serat bantu mempercepat proses buang limbah.
-
Hindari konsumsi berlebihan gula, garam, dan makanan olahan.
3. Tidur yang Cukup
Saat tidur, tubuh melakukan proses perbaikan dan pembersihan otak melalui sistem glymphatic.
4. Olahraga Teratur
Keringat membantu membuang zat sisa dari tubuh, dan metabolisme makin optimal.
5. Hindari Alkohol dan Rokok
Zat-zat ini membebani hati dan paru-paru, memperlambat kerja detoks alami tubuh.
Bijak dalam Mengikuti Tren Kesehatan
Pesan utama Dr. Tirta sangat jelas:
“Jangan sembarangan percaya klaim ‘instan sehat’ dari media sosial. Edukasi dan fakta ilmiah harus jadi landasan,” tegasnya
Masyarakat perlu membangun kesadaran kritis agar tak mudah terjebak tren kesehatan yang justru membahayakan. Alih-alih mencari shortcut, rawat tubuhmu dengan kebiasaan sehat jangka panjang.
Laporan : Uci Lestari
Editor : UL