Kendari, Sultrademo.co – Pembersihan Pasar Wua-wua pada Jumat, 20 September 2024, terus diintensifkan oleh Dinas Perdagangan bersama dengan pengelola pasar serta Dinas Kebakaran dan Penyelamatan.
Langkah ini diambil untuk mengembalikan kebersihan pasar yang sebelumnya tertutup lumpur dan tanah akibat pembongkaran kios.
Proses pembersihan Pasar tersebut dipantau langsung oleh Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, sembari berdialog dengan para pedagang.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Alda Kesutan Lapae, menyatakan bahwa sekitar 40-50 pedagang telah mulai kembali berjualan di bagian belakang pasar. Namun, mayoritas kios di lorong-lorong masih tertutup.
“90 persen pedagang yang punya kios di pasar baru (Wua-wua) ini berjualan di pasar panjang. Pemerintah Kota Kendari akan terus berupaya mengambil langkah-langkah untuk mengaktifkan kembali pasar ini,” ujarnya, usai mendampingi Pj Wali Kota Kendari memantau pembersihan pasar.
Misrawati salah satu pedagang, berharap pemerintah dapat membuat kebijakan yang mendukung agar pembeli kembali berdatangan. Salah satu masalah yang dikeluhkan oleh para pedagang adalah akses pasar yang dinilai sulit dijangkau oleh konsumen. Pembeli, terutama yang datang dari arah Kampus UHO, harus memutar melalui lampu lalu lintas sebelum sampai ke pasar. Hal ini dianggap menyulitkan dan membuat calon pembeli enggan singgah di pasar Wua-wua.
Meski demikian, sejak minggu lalu, para pedagang sudah mulai kembali berjualan di bagian belakang pasar, meskipun pembeli masih belum ramai. Meski begitu selalu ada pembeli yang datang setiap harinya, memberikan harapan bagi pedagang untuk mempertahankan kegiatan dagangnya.
“Alhamdulillah pembeli ada saja, tapi hanya yang tau saja, selama ini kami terpaksa berjualan di depan karena sepi pembeli berjualan di dalam. Kami minta pemerintah kota upayakan agar pasar bisa ramai kembali,” harapnya.
Pedagang berharap pemerintah dapat meningkatkan akses dan mengambil kebijakan yang dapat merangsang kembalinya pembeli ke pasar.
Langkah ini diharapkan mampu menghidupkan kembali pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat Kendari, meskipun membutuhkan waktu dan kerjasama dari berbagai pihak.
Untuk diketahui, Pasar Wua-wua mengalami penurunan aktivitas sejak pedagang dipindahkan delapan tahun lalu. Hanya sekitar 10 pedagang yang tetap berjualan, meski aktivitas pembeli sangat sepi. Salah satu keluhan utama para pedagang adalah sulitnya akses bagi pembeli, terutama dari arah Kampus UHO. Meskipun pembersihan sudah berjalan, kebanyakan pedagang masih berjualan di luar atau di bagian depan pasar.
Laporan : Hani
Editor : UL