Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Antara Pemerintah Daerah dan Pusat dalam Menstabilkan Inflasi

Ketgam : Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakor Pusda) yang diadakan secara daring pada Rabu, 28 Agustus 2024

Kendari, Sultrademo.co – Pada bulan Juli 2024, tingkat inflasi tahunan tercatat sebesar 2,12 persen, yang merupakan angka terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Data ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Restuarry Daud, dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakor Pusda) yang diadakan secara daring pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Bacaan Lainnya

Rapat ini diikuti oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kota Kendari, Jahudding, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kendari.

Restuarry Daud menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Menurutnya, koordinasi yang efektif antar sektor telah berperan signifikan dalam menurunkan inflasi ke angka 2,12 persen.

Ia juga menjelaskan bahwa pengendalian inflasi sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan daya saing daerah, serta berperan dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

“Tugas kita yang cukup banyak menyita waktu dan ini intens kita lakukan yaitu pengendalian inflasi dampak cukup besar bapak/ibu bagi masyarakat ini terkait erat dengan daya beli masyarakat, bagi daerah ini juga terkait dengan daya saing daerah, semakin tinggi angka inflasi ini juga akan memberikan implikasi kepada kita dalam penanggulangan kemiskinan,” jelasnya.

Pengendalian inflasi dipandang sebagai prasyarat utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Upaya ini membutuhkan kerja sama dari pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan masyarakat.

Restuarry menekankan bahwa menjaga stabilitas inflasi adalah fondasi penting dalam memastikan tercapainya target pertumbuhan ekonomi, dan diperlukan komitmen serta inovasi untuk menindaklanjutinya secara berkelanjutan.

“Menjaga inflasi ini menjadi prasyarat dalam pertumbuhan ekonomi, sehingga dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk mengawal hal tersebut. Dengan upaya, target yang sudah ditetapkan dapat terus ditindaklanjuti secara berkelanjutan dan komitmen dan inovasi juga menjadi langkah yang tepat,” ujarnya.

Di tengah upaya ini, beberapa komoditas penting di Indonesia mengalami kenaikan harga, dipicu oleh faktor seperti perubahan cuaca, peningkatan permintaan, dan gangguan distribusi.

Kenaikan harga terjadi pada tiga komoditas utama hingga minggu ketiga Agustus 2024, yaitu cabai rawit yang naik di 260 kabupaten/kota, cabai merah di 151 kabupaten/kota, dan minyak goreng di 145 kabupaten/kota.

Laporan : Hani
Editor : UL

 
 
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait