Rabu, 06 September 2017
Kendari, (SultraDemoNews) – Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan terjadinya deflasi sebesar 1,55% (mtm) pada bulan Agustus 2017. Deflasi ini terutama didorong oleh penurunan harga bahan makanan terutama komoditas sayur-sayuran dan ikan segar.
Selain itu kelompok transportasi terutama pada tiket angkutan udara juga mendorong terjadinya deflasi. Laju penurunan inflasi Sultra tertahan oleh peningkatan tekanan inflasi pada kelompok makanan jadi dan kesehatan yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,15% (mtm).
Berdasarkan data yang direlease Bank Indonesia (BI), meski secara bulanan mencatatkan deflasi, inflasi tahun kalender Sultra pada bulan Agustus 2017 tercatat sebesar 3,85% (ytd), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang tercatat sebesar 2,76%(ytd).
Untuk itu, mencermati perkembangan inflasi pada bulan Agustus 2017, TPID (Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah) Provinsi Sulawesi Tenggara secara intensif akan terus memantau pergerakan harga khususnya harga pangan dan memastikan ketersediaan di pasar dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait.
Kerjasama antar daerah akan terus didorong untuk dapat terealisasi sebagai salah satu alternatif untuk menjamin pasokan barang di pasar dan mengurangi distorsi harga dalam tataniaga.
Laporan : Estin Wulandari