Kompas Gelar Aksi di DPP NasDem, Desak Pergantian Ketua DPRD Sultra

Massa aksi Kompas saat menggelar demonstrasi di DPP partai NasDem.

Jakarta,  –Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Sultra Indonesia (Kompas) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta pada Kamis, 27 Februari 2025. Mereka mendesak pergantian Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Tariala (LT), yang diduga terlibat dalam skandal perselingkuhan.

“Kasus ini telah mencoreng nama baik lembaga DPRD dan mencederai kepercayaan publik. Kami menuntut DPP NasDem segera mengambil tindakan tegas dengan mencopot inisial LT dari jabatannya” tegas ketua Kompas, Azwar dalam orasinya, Kamis (27/2/2025).

Bacaan Lainnya

Ia mengungkapkan bahwa dugaan perselingkuhan tersebut terungkap setelah LT didapati bersama seorang wanita yang bukan istrinya dalam patroli malam yang dilakukan Polres Kendari pada tahun 2021silam.

“Kasus ini tidak hanya merusak moralitas pejabat publik, tetapi juga mencederai integritas lembaga DPRD Sultra. Meskipun telah dilaporkan ke Dewan Pimpinan Wilayah  partai NasDem Sultra untuk ditindaklanjuti, namun hingga kini belum ada titik terang. ” ujarnya.

Para demonstran menegaskan bahwa akan terus melakukan aksi hingga DPP NasDem memberikan respons tegas terhadap tuntutan mereka. “Jika tidak ada langkah konkret, kami akan kembali dengan aksi yang lebih besar,” tambah salah satu peserta aksi.

Bedasarkan pantauan lapangan, para demonstran meninggalkan lokasi pukul 14. 30 WIB. Belum ada pernyataan resmi dari DPP NasDem terkait tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi Kompas.

Sementara saat hendak dikonfirmasi terpisah via WhatsApp, Ketua DPRD Sultra, La Ode Tariala, tidak menjawab panggilan telepon dari wartawan. Pesan WhatsApp yang dikirimkan juga tidak dibaca.

Hingga berita ini ditayangkan, media ini masih terus berupaya melakukan konfirmasi kepada ketua DPRD Sultra.

Reporter: Pitra

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait