Kendari – Umat Islam di Indonesia mulai memasuki 10 hari terakhir Ramadhan 1446 H pada Kamis (20/3/2025) malam Jumat. Hal ini mengingat awal Ramadhan dimulai pada Sabtu (1/3/2025) lalu. Memasuki fase ini, umat Islam dianjurkan untuk semakin bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Berikut enam amalan yang dianjurkan selama 10 hari terakhir Ramadhan sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Muhamad Abror dalam artikelnya berjudul Kultum Ramadhan: 6 Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa yang dikutip pada Kamis (20/3/2025).
1. Giat Menjalankan Qiyamullail
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di malam hari. Ustadz Abror mengutip hadits riwayat Imam Muslim, yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw. lebih bersungguh-sungguh beribadah pada malam-malam ini dibanding malam-malam lainnya.
Hadits lain dari Sayyidah ‘Aisyah ra. yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad menjelaskan bahwa pada 20 hari pertama Ramadhan, Nabi saw. mengkombinasikan antara shalat, puasa, dan tidur. Namun, ketika memasuki 10 hari terakhir, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya (menjauhi istri-istrinya) untuk lebih fokus beribadah.
2. Mengajak Orang Lain Beribadah
Tidak hanya beribadah sendiri, umat Islam juga dianjurkan untuk mengajak orang lain menghidupkan malam-malam Ramadhan. Dalam konteks keluarga, suami bisa membangunkan istri atau anak-anaknya. Dalam lingkup yang lebih luas, ustadz atau pemuka agama dapat mengkoordinir jamaahnya. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
3. Memperbanyak Itikaf
Ibadah itikaf dilakukan dengan berdiam diri di masjid, memperbanyak shalat sunnah, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan sebagainya. Nabi Muhammad saw. selalu melakukan itikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan hingga beliau wafat (HR Bukhari & Muslim). Bahkan, di tahun kewafatannya, Nabi melakukan itikaf selama 20 hari.
4. Membersihkan Badan dan Memakai Wewangian
Agar lebih semangat dan khusyuk dalam beribadah, umat Islam dianjurkan untuk mandi dan memakai wewangian di antara waktu Maghrib dan Isya. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah ra. dan dinukil oleh Ibnu Abi ‘Ashim. Dengan tubuh yang segar dan wangi, diharapkan ibadah menjadi lebih maksimal.
5. Bersungguh-Sungguh Meraih Lailatul Qadar
Sepuluh malam terakhir Ramadhan dianggap sebagai waktu potensial terjadinya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Rasulullah saw. bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR Bukhari & Muslim). Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah dan berdoa di malam-malam tersebut.
6. Memperbanyak Doa Memohon Ampunan
Saat menjumpai malam Lailatul Qadar, Rasulullah saw. mengajarkan doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.”
Menjalankan keenam amalan ini diharapkan dapat mengantarkan umat Islam meraih pahala yang berlipat ganda di malam-malam terakhir Ramadhan. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.