Kendari, Sultrademo.co – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, membuka secara resmi Seminar Awal Fasilitasi Penyusunan Perencanaan Daya Tarik Wisata (Master Plan) Kawasan Wisata Teluk Kendari dan Nonfisik Dana Pelayanan Kepariwisataan untuk Tahun Anggaran 2024, Selasa, (27/8/2024).
Mengawali kegiatan, ketua panitia, Meriyanti, menjelaskan bahwa seminar ini diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari berbagai unsur stakeholder lintas OPD Kota Kendari.
Tujuan dari seminar ini adalah untuk membahas landasan dan aturan yang akan digunakan dalam penyusunan dokumen rencana induk daya tarik wisata di Kawasan Wisata Teluk Kendari agar selaras dengan rencana pembangunan kepariwisataan yang lebih luas.
Pj Wali Kota ketika membuka kegiatan, menyatakan bahwa seminar ini merupakan langkah awal yang penting dalam perencanaan Kawasan Teluk Kendari. Ia juga menekankan bahwa hanya ada dua kota di dunia yang memiliki teluk, yaitu di Swiss dan Kota Kendari, yang menjadikan teluk ini sebagai aset yang sangat berharga.
“Saya berharap para peserta seminar ini dapat berpartisipasi secara aktif dan memberikan masukan berharga terkait perencanaan ini,” ujarnya.
Namun, Pj Wali Kota juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Teluk Kendari saat ini, yang ia sebut sebagai “bak sampah terbesar di dunia” karena menjadi tempat pembuangan limbah padat dan cair.
Ia mengingatkan bahwa pada tahun 1998-1999, kedalaman Teluk Kendari masih mencapai 25 meter, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dalam 20-30 tahun ke depan teluk ini bisa mengalami sedimentasi yang mengkhawatirkan.
“Kami sudah prediksi jika teluk ini tidak di kelola dengan baik dalam waktu 20-30 tahun maka akan rata karena sedimen,” imbuhnya.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, mulai dari 27 hingga 28 Agustus 2024.
Laporan : Hani
Editor : UL
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
