Kendari, (SultraDemoNews) – Menurut data Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Bumi anoa kembali mencatatkan deflasi sebesar 0,51% (mtm) periode September 2017. Hal ini disebabkan adanya penurunan bahan makanan terutama sayur.
“Deflasi yang terjadi pada bulan September 2017 terutama didorong oleh penurunan harga bahan makanan khususnya komoditas sayur-sayuran,” jelas Minot, kepala perwakilan BI, (2/17).
Selain itu harga bahan bakar juga turut mendorong terjadinya deflasi di Sultra.
“Kelompok bahan bakar, penerangan dan air terutama komoditas bahan bakar rumah tangga juga mendorong terjadinya deflasi,” tambahnya.
Penurunan tekanan inflasi yang didorong oleh deflasi pada kelompok volatile food terjadi baik di Kota Kendari maupun Kota Baubau.
Deflasi pada kelompok volatile food tersebut utamanya terjadi pada komoditas sayur-sayuran, antara lain bayam, kacang panjang, kangkung dan tomat sayur. Penurunan harga pada komoditas tersebut didorong oleh normalnya pasokan seiring cuaca di Sultra yang kondusif sehingga mendorong harga ke level normal. (Estin Wulandari).