Air Sungai Merah, Sawah Mati, Rakyat Merugi: WALHI Sultra Tantang DLH Turun ke Sungai Oko-Oko

Kendari, 23 Mei 2025, WALHI Sulawesi Tenggara menantang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi untuk tidak lagi hanya bicara dari balik meja. Pernyataan Kepala DLH Sultra, Andi Makkawaru, yang menyebutkan bahwa Sungai Oko-Oko belum tercemar dan masih tergolong kelas II, kami nilai sebagai pengingkaran terhadap realitas yang pahit yang dihadapi masyarakat setiap hari.

Kondisi sungai oko oko kolaka

Hari ini, Sungai Oko-Oko bukan lagi aliran kehidupan. Airnya yang dulu jernih dan menjadi sumber penghidupan masyarakat, kini berubah menjadi merah pekat, penuh lumpur dan racun dari aktivitas tambang nikel yang terus menggerus hulu sungai. “Bagaimana mungkin disebut belum tercemar, kalau kami bisa melihat dengan mata kepala sendiri air berubah jadi merah, dan sawah tak lagi produktif dan hampir gagal panen” tegas Andi Rahman, Direktur WALHI Sulawesi Tenggara.
Sungai oko oko yang semakin hari semakin rusak parah

Investigasi WALHI pada Oktober 2022 mengungkap fakta memilukan: air Sungai Oko-Oko mengandung kromium heksavalen (Cr-VI) dalam kadar yang jauh melebihi batas aman, antara 0,021 hingga 0,124 mg/L, padahal ambang baku mutu untuk sungai kelas II hanya 0,005 mg/L. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah ancaman nyata bagi kehidupan masyarakat di Kecamatan Tanggetada dan Pomalaa, Kabupaten Kolaka.

Lebih dari itu, lumpur dari sungai mengalir ke laut, membawa racun dan sedimen berat yang merusak wilayah tangkap nelayan tradisional. Terumbu karang rusak, ikan menghilang, dan jaring yang dulu penuh kini kosong. Hal ini tentunya membawa kerugian terhadap nelayan disana.

Sehingga, WALHI Sultra mendesak DLH Provinsi Sultra untuk segera turun ke lokasi, memverifikasi langsung kondisi lapangan, bukan berdalih dengan angka-angka administratif yang tak sejalan dengan kenyataan. Kami juga mendesak penegakan hukum terhadap perusahaan tambang yang terbukti mencemari lingkungan dan merugikan masyarakat.

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait