Kendari, Sultrademo.co – Menghadapi tantangan banjir yang terus meningkat akibat cuaca ekstrim, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengambil langkah proaktif dengan melibatkan generasi muda dalam upaya mitigasi.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra memimpin gerakan peduli lingkungan yang melibatkan sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luas biasa (SLB) se-Sultra.
Dalam surat resmi yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Dikbud Sultra, Yusmin, tertanggal 3 Mei 2024, seluruh kepala sekolah di Sultra diinstruksikan untuk menggerakkan siswa mereka dalam gerakan peduli lingkungan.
Surat tersebut dikeluarkan sebagai respons terhadap curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir tak terkendali di beberapa wilayah Sultra.
Gerakan peduli lingkungan ini dijadwalkan untuk dilaksanakan secara serentak pada Sabtu, 11 Mei 2024, dengan masing-masing satuan pendidikan menentukan agenda dan aktivitasnya sendiri.
Yusmin, dalam suratnya, menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Salah satu langkah konkrit yang diinstruksikan adalah melakukan kegiatan pembersihan di titik-titik rawan banjir di sekitar lingkungan sekolah.
“Kami mengajak para siswa untuk terlibat aktif dalam membersihkan lokasi-lokasi seperti perempatan jalan, jembatan, saluran air, dan area-area lain yang rentan terhadap banjir di sekitar sekolah masing-masing,” ujar Yusmin.
Inisiatif ini bukan hanya sekadar tindakan pencegahan, tetapi juga merupakan upaya untuk memberdayakan generasi muda Sultra dalam mengambil peran aktif dalam pelestarian lingkungan.
Diharapkan melalui gerakan ini, akan tumbuh kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat keterlibatan masyarakat dalam mitigasi bencana.
Dalam situasi di mana perubahan iklim semakin memperparah dampak bencana alam, langkah-langkah seperti ini menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan berkelanjutan di masa depan.