Baubau, Sultrademo.co – Wakil Wali Kota Baubau, Ir. Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc., menegaskan bahwa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan keharusan mutlak bagi Pemkot Baubau. Pernyataan tegas ini disampaikan dalam Rapat Evaluasi Capaian PAD, Selasa, 17 Juni 2025.
Bolu mengungkapkan keprihatinannya atas rasio PAD Kota Baubau yang dinilai cukup kecil sekali dibandingkan dana transfer dari pusat, terutama jika dibandingkan dengan kota-kota setara lainnya.
“Dalam beberapa minggu terakhir, kami berulang kali mendapat peringatan dari Komisi II DPR-RI dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta terkait hal ini. Rasio PAD terhadap transfer pusat harus ditingkatkan,” ujarnya.
Wawali mengaku khawatir dengan implikasinya. “Kami khawatir kebijakan transfer keuangan dari pusat ke depan akan sangat mempertimbangkan PAD. Jika tidak meningkat, kesannya kita tidak mandiri,” tegas Bolu.
Menurutnya, potensi sumber PAD di Baubau sebenarnya masih sangat besar, namun belum dapat dimaksimalkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akibat keterbatasan sarana dan prasarana. “OPD pemangku PAD tentu membutuhkan modal usaha berupa sarpras untuk mencapai target peningkatan,” jelas Bolu.
Ia menekankan bahwa upaya meningkatkan PAD harus diikuti dengan alokasi anggaran untuk kebutuhan sarpras pendukung. Lebih penting lagi, Bolu menegaskan bahwa peningkatan PAD bukan bertujuan untuk membebani masyarakat.
“Harap disosialisasikan dengan hati-hati oleh pengampu PAD. Tujuan utama kami adalah menata Kota Baubau dan menata masyarakat,” pesannya.
Ia memberi contoh retribusi di Pasar Wameo, Pantai Kamali, dan Kotamara. “Retribusi ini fungsinya untuk mengatur dan menata kawasan agar lebih baik, bukan mencekik. Besarannya pun nanti akan kita tentukan secara wajar melalui pembahasan bersama DPRD,” tutup Wakil Wali Kota.
Laporan : Uci Lestari
Editor : UL