Fakultas Kedokteran UHO Target Akreditas B
Jum’at, 31 Maret 2017
Kendari, (SultraDemoNews)-Fakultas Kedoteran (FK) Universitas Halu Oleo (UHO) memiliki target akreditas B. Untuk menuju reakreditasi, pihaknya berupaya menyiapkan semua unsur penilaian dalam akreditasi.
Dekan FK UHO, dr. Juminten Saimin, S.PoG (K)., mengukapkan, tahun 2017 ini, pihaknya menargetkan untuk meningkatkan nilai akreditasi, dari C ke B. Tentunya, pemenuhan semua aspek penilaian telah diupayakan, selama tahap pembimbingan. Saat ini, tinggal menunggu tim assessor untuk melakukan visitasi.
“Ada masa pembimbingan semua isian barang akreditasi ini dan itu sudah divalidasi untuk memastikan kesiapan semua aspek penilaian kami,” katanya.
Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana serta lulusan dipastikan dapat mendukung peningkatan nilai akreditasinya. Kini tercatat 105 total pengajaranya, dengan kurang lebih 600 mahasiswa pendidikan dokter dan profesi dokter juga bisa menunjang.
“Kalau tenaga pengajar untuk profesi dokter diambil dokter spesialis dari hampir semua rumah sakit Kota Kendari ini. Sebagian besar dari tenaga pendidik kami juga, sudah mengikuti pekerti. Ditambah 68 diantaranya punya sertifikat sebagai penguji Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI),” ujarnya.
Fakultas Kedokteran UHO sudah menyelanggarakan UKDI sebanyak 7 kali. Bangganya lagi, tahun ini bisa meloloskan 100 persen. “Baru pertama mahasiswanya ikut tes tersebut langsung lolos 100 persen. Padahal UKDI harus melewati 2 tahap tes, yaitu tes teori dan skill atau keterampilan.Tentunya, presentase kelulusan tersebut dapat memberikan nilai tambah yang cukup besar dalam peningkatan nilai akreditas,” tukasnya.
“Kami baru punya 49 lulusan dan mereka sudah tersebar di beberapa rumah sakit di Sultra. Sebagian ada yang kembali menjadi tenaga skill di laboratorium disini,” sambungnya.
Reporter : Hasrul Tamrin
Editor : Sha
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
